Jokowi Minta Investasi Gasifikasi Batu Bara Dipercepat
Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong percepatan investasi gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Bahlil menuturkan, Jokowi ingin percepatan investasi gasifikasi batu bara menjadi DME sebagai pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Sejak tadi kami melakukan rapat dengan presiden khususnya yang pertama kami membahas tentang percepatan investasi di bidang hilirisasi dalam konteks gasifikasi batu bara low calorie sebagai subtitusi impor dari LPG," ungkap Bahlil usai rapat terbatas dengan Jokowi, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/3/2023).
Bahlil menuturkan, Jokowi memerintahkan percepatan investasi gasifikasi batu bara menjadi DME dengan tujuan bisa mengurangi impor LPG yang selama ini mencapai 6-7 juta ton per tahun.
"Bapak presiden memerintahkan kami untuk melakukan percepatan ini adalah bagian dari mengoptimalkan batu bara low calorie untuk pergantian LPG kita, karena kita tahu kita masih impor sekitar 6-7 juta ton per tahun dan perlahan kita akan kurangi impor dari subtitusi DME," pungkas Bahlil.
Diketahui, Jokowi sempat meresmikan pembangunan proyek gasifikasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1/2023) lalu.
"Saya sudah berkali-kali sampaikan mengenai hilirisasi, industrialisasi. Pentingnya mengurangi impor. Ini sudah enam tahun yang lalu saya perintah, tapi alhamdulillah hari ini meski dalam jangka panjang belum bisa dimulai, alhamdulillah bisa kita mulai hari ini, groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME," ungkap Jokowi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini