ESG pada BUMN Karya untuk Menangkan Persaingan Global
Jakarta, Beritasatu.com - Penerapan prinsip-prinsip environmental, social and governance (ESG) pada badan usaha milik negara (BUMN) karya dinilai untuk memenangkan persaingan di pasar konstruksi regional dan global.
"ESG bisa dikatakan mandatory business model yang harus diadaptasi korporasi atau BUMN untuk memenangkan persaingan global," kata pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto dikutip Investor Daily di Jakarta, Rabu (9/3/2023).
Menurut dia, indikator ESG menjadi faktor penting apabila BUMN Karya akan menjalin kerja sama dengan investor global. "ESG sudah menjadi acuan semua perusahaan," kata dia.
Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika Agung Budi Waskito pernah mengatakan implementasi ESG menjadi salah satu fokus Wika yang banyak menggarap proyek internasional.
Untuk mendukung nilai keberlanjutan, Wika menerapkan prinsip ESG dalam proses bisnis dan pelaksanaan proyek. Wika Group turut serta membangun proyek-proyek dengan mengusung konsep green building seperti Universitas Mandiri dan Jakarta International Stadium.
Wika juga fokus pada produk-produk ramah lingkungan seperti penggunaan teknologi modular yang kini digunakan dalam pembangunan hunian pekerja konstruksi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui motor listrik Gesits.
Wika berhasil mendapatkan skor ESG dari lembaga pemeringkat global Sustainalytics pada 14 Februari 2023 sebesar 29,8 (medium risk). Skor tersebut merupakan yang terbaik diantara perusahaan konstruksi di Indonesia dan juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan konstruksi global.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Pengamat Apresiasi Penerapan ESG di BUMN Karya
Saksikan live streaming program-program BTV di sini