Pasar Cenderung Sideways, Aset Kripto Sulit Raih Momentum
Jakarta, Beritasatu.com– Pasar aset kripto dinilai masih mendatar (sideways) imbas beberapa data dan peristiwa global pekan lalu. Kondisi ini membuat aset kripto sulit mendapat momentum.
"Data dari Amerika Serikat (AS) belum lama ini menyebutkan klaim pengangguran mingguan turun 2.000 menjadi 190.000 dan diklaim akan terus turun," kata Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin dikutip Investor Daily, Kamis (9/3/2023).
Dia mengatakan seiring kuatnya data ketenagakerjaan dan inflasi masih tetap tinggi, diperkirakan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga tinggi untuk waktu lebih lama. "Hal ini akan berdampak pada pergerakan harga aset kripto," kata Timothius.
Meski terjadi ketidakpastian makro ekonomi dalam jangka pendek, tegas dia, pasar aset kripto secara jangka panjang terus tumbuh. "Namun, pelaku industri aset kripto perlu tetap waspada terhadap perubahan pasar,” kata dia.
Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan 6% imbas permasalahan yang terjadi pada Silvergate yang berdampak pada industri aset kripto. Beberapa bursa pertukaran kripto, trading, dan penerbit stablecoin telah menghentikan penggunaan jaringan pembayaran Silvergate setelah bank tersebut mengalami penurunan deposito.
Secara indikator teknikal, kondisi pasar aset kripto saat ini cenderung oversold dan berpotensi terjadi pembalikan arah.
"Pelaku industri perlu memperhatikan situasi ini, investor bisa menerapkan strategi dollar-cost averaging (DCA) yang akan membantu dalam menghadapi ketidakpastian pasar serta memaksimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang,” kata Timo.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Aset Kripto Kesulitan Dapatkan Momentum di Tengah Pasar Sideways
Saksikan live streaming program-program BTV di sini