Harga Minyak Naik Setelah Data Tenaga Kerja AS Membaik
Chicago, Beritasatu.com - Harga minyak naik lebih 1% pada Jumat (10/3/2023) setelah data tenaga kerja AS lebih baik dari perkiraan. Namun secara mingguan harga minyak turun lebih 3% karena kegelisahan kenaikan suku bunga AS, The Fed.
Harga minyak Brent naik US$ 1,19, atau 1,5%, menjadi US$ 82,78 per barel dan harga minyak mentah antara West Texas Intermediate (WTI) AS naik 96 sen, atau 1,3%, menjadi US$ 76,68.
Ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut di AS, ekonomi terbesar dunia dan di Eropa telah mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi global dan mendorong penurunan acauan minyak mentah minggu ini.
Namun Federal Reserve, The Fed mungkin memiliki lebih sedikit alasan untuk menaikkan suku bunga setinggi yang diperkirakan setelah laporan pemerintah Jumat mengobarkan kembali harapan mengurangi inflasi di tengah tanda-tanda normalisasi pasar tenaga kerja yang terganggu pandemi.
Ketua Fed Jerome Powell telah memperingatkan kenaikan suku bunga lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat. Sementara pertemuan kebijakan moneter berikutnya direncanakan pada 21-22 Maret. "Harga minyak berfluktuasi di tengah kekhawatiran baru kenaikan suku bunga Fed," kata analis Price Group Phil Flynn dikutip CNBC International.
Penguatan dolar juga membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Saham global, yang kerap bergerak seiring dengan harga minyak, mencapai level terendah 2 bulan karena investor membuang saham bank.
Data ketenagakerjaan AS Februari mengalahkan ekspektasi dengan nonfarm payrolls naik 311.000, dibandingkan ekspektasi penambahan 205.000 pekerjaan, menurut survei Reuters. Ini kemungkinan memastikan bahwa Fed akan menaikkan suku bunga lebih lama, yang menurut analis akan membebani harga minyak.
Di sisi penawaran, produsen minyak utama Arab Saudi dan Iran, keduanya anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menjalin kembali hubungan pada Jumat setelah berhari-hari melakukan pembicaraan yang sebelumnya dirahasiakan di Beijing.
Rig minyak AS turun 2 menjadi 590 rig minggu ini, terendah sejak Juni, menurut data dari Baker Hughes.
Investor memantau pemotongan ekspor minyak Rusia, yang memutuskan memangkas produksi sebesar 500.000 barel per hari pada bulan Maret.
Presiden AS Joe Biden juga mengusulkan anggaran yang akan memangkas miliaran dolar subsidi industri minyak dan gas.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini