BPS: Nilai Ekspor Februari 2023 Capai US$ 21,40 Miliar
Jakarta, Beritasatu.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Februari 2023 mencapai US$ 21,40 miliar. Angka ini menunjukan penurunan 4,15% dibanding ekspor Januari 2023. Dibanding Februari 2022 nilai ekspor naik sebesar 4,51%.
“Jika dibandingkan dari 2021,2022, dan 2023 nilai ekspor kembali melambat secara bulanan di Februari 2023 tetapi tidak sedalam bulan sebelumnya,” ucap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah dalam konferensi pers dikutip Investor Daily pada Rabu (15/3/2023).
Dia mengatakan nilai ekspor migas mencapai US$ 1,19 miliar pada Februari 2023. Angka ini menurun 20,26% dari posisi Januari 2023 yang saat itu mencapai US$ 1,49 miliar. Sedangkan jika dibandingkan dengan posisi Februari 2022 terjadi kenaikan 19,27% sebab pada saat itu nilai ekspor migas sebesar US$ 990 juta. “Ekspor migas mengalami penurunan sebesar 20,26% secara bulanan disebabkan oleh nilai hasil minyak turun 43,87%. Secar volume turun 42,82%,” kata Habibullah.
Nilai ekspor nonmigas mencapai US$ 20,21 miliar pada Februari 2023. Angka ini menurun 3% dari posisi Januari 2023 yang saat itu mencapai US$ 20,83 miliar. Sedangkan jika dibandingkan dengan posisi Februari 2022 terjadi kenaikan 3,76% yang pada saat itu terjadi ekspor non migas sebesar US$ 19,48 miliar.
“Penurunan ekspor nonmigas sebesar 3% terhadap bulan sebelumnya disebabkan oleh bahan bakar mineral nilainya turun sebesar 6,51%; komoditas logam mulia dan perhiasan permata (HS 71) nilainya turun 30,07%; bijih logam, terak, dan abu (HS 26) nilainya turun 29,86%; alas kaki (HS 64) nilainya turun 13,78%; komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS 84) nilainya turun 11,93%,” kata Habibullah.
BPS juga mencatat data ekspor menurut sektor yang terbagi dalam empat sektor. Pertama, ekspor komoditas migas US$ 1,19 miliar pada Februari 2023. Secara bulanan 20,26% namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 terjadi kenaikan 19,27%. Nilai ekspor migas turun 20,26% utamanya disebabkan karena hasil minyak dan gas. “Pada Februari 2023 semua sektor mengalami penurunan terdalam penurunan terdalam terjadi pada sektor migas,” imbuh dia.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini