Jelang Pertemuan Federal Reserve, Wall Street Ditutup Menguat
Jakarta, Beritasatu.com - Wall Street atau Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan waktu setempat jelang pertemuan Federal Reserve pada Rabu (22/3/2023) esok.
Meski demikian, investor tetap mempertimbangkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) pada minggu ini.
Mengutip laman Reuters, Selasa (21/3/2023) S&P 500 (.SPX) naik 34,19 poin, atau 0,87%, berakhir pada 3.950,83 poin. Sedangkan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 45,09 poin, atau 0,39%, menjadi 11.675,60. Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 380,95 poin atau 1,20% menjadi 32.242,93.
UBS diketahui sebelumnya setuju untuk membeli saingannya Credit Suisse (CSGN.S), senilai US$ 3,23 miliar, dalam merger yang direkayasa oleh otoritas Swiss guna menghindari lebih banyak gejolak dalam grup perbankan tersebut.
Jelang pertemuan The Fed pada 22 Maret mendatang, pelaku pasar dinilai cukup percaya diri menghadapi ekspektasi kenaikan suku bunga. Indeks S&P Banking (.SPXBK) dan indeks KBW Regional Banking (.KRX) dilaporkan menguat menyusul penurunan tajam minggu lalu. Runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank (SBNY.O) mengguncang pasar awal bulan ini.
"Dalam aksi harga hari ini, Anda melihat pasar didominasi bank-bank itu, jadi tidak menyebar. Selain itu, kami melihat adanya risiko di pasar," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North. Karolina.
Di antara bank-bank regional lainnya, PacWest Bancorp (PACW.O) menguat setelah bank mengatakan arus keluar simpanan telah stabil. Sementara New York Community Bancorp (NYCB.N) juga menguat setelah unit bank setuju untuk mengambil simpanan dan pinjaman dari Signature Bank.
"Di mana ada bank lain yang masuk, itu mendukung kepercayaan pada sistem perbankan," kata Krosby. "Ini membantu menghentikan kepanikan dan ketakutan."
Pengambilalihan Credit Suisse membantu pasar, namun saham yang terdaftar di AS tersebut justru melemah sementara saham Grup UBS naik.
First Republic Bank (FRC.N) juga melemah menyusul penurunan peringkat oleh S&P Global. Perdagangan saham bank sempat dihentikan beberapa kali karena volatilitas.
Investor juga kini tengah fokus pada keputusan Fed minggu ini. Sebelum ada pergolakan gejolak dengan bank awal bulan ini, banyak pelaku pasar telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Fed. Sementara itu, saham Amazon.com (AMZN.O) turun menyusul rencana perusahaan untuk memangkas 9.000 karyawannya lagi.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini