Krisis Perbankan AS dan Eropa, Investor Lari ke Kripto
Jakarta, Beritasatu.com - Harga bitcoin terus melanjutkan momentum bullish dan telah menembus level tertinggi (breakout) sejak 10 bulan terakhir dengan mencapai dan bertahan di level US$ 27.000 sepanjang akhir pekan ini, 18-19 Maret 2023.
Sinyal kuat bullish Bitcoin mulai terlihat sejak Selasa (14/3/2023) dengan berhasil menembus US$ 26.000 sebelum kembali turun mendekati US$ 24.000 pada Kamis pagi (16/3/2023). Pergerakan Bitcoin kembali menguat menuju level US$ 25.000 pada Jumat pagi (17/3) dan akhirnya menembus US$ 27.000 pada Jumat malam seiring dengan kabar krisis likuiditas beberapa perbankan di Amerika Serikat dan Eropa.
“Menariknya, pulihnya harga bitcoin terlihat cukup cepat, menguat lebih dari 50% dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Bitcoin ini mampu rebound ketika market di industri Perbankan terkena krisis likuiditas,” kata Panji.
Panji menganalisis, saat ini perpindahan arus likuiditas masuk ke aset kripto dan berpotensi akan terus berlangsung dalam 2-3 bulan ke depan. Menurut Panji, bullish bitcoin saat ini masih dalam tahap awal dan momentum positif ini dapat dimanfaatkan oleh trader dan investor aset kripto untuk masuk.
“Bitcoin monthly return tiga bulan terakhir cenderung bergerak bullish. Potensi di bulan selanjutnya secara historis sejak 2014 hingga 2022 setiap bulan April cenderung bergerak bullish dengan rata-rata menguat 11,5%. Pelaku pasar dan investor juga menanti hasil FOMC Meeting The Fed pada 21-22 Maret mendatang yang juga berpotensi memberikan katalis positif untuk bitcoin,” katanya.
Secara teknikal, bitcoin berpotensi melanjutkan penguatan ke level US$ 29.000 jika mampu bertahan di level support US$26.000. “Saat ini , Bitcoin berpotensi menuju ke level US$29.000,” kata Panji.
Ajaib Kripto mencatatkan kenaikan transaksi Bitcoin mencapai 600% sepanjang akhir pekan pada 17-19 Maret 2023 lalu. Tingginya transaksi Bitcoin tersebut disebabkan oleh lonjakan harga bitcoin.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini