Krisis Mereda, Harga Emas Turun Jelang Keputusan the Fed
Chciago, Beritasatu.com - Harga emas turun lebih 1% pada Selasa (21/3/2023) karena imbal hasil obligasi AS melonjak. Sejumlah trader merealisasikan keuntungan (profit taking) setelah pergerakan kuat karena meredanya kekhawatiran krisis perbankan. Trader juga bersiap menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve AS, The Fed.
Harga emas dii pasar spot merosot 1,3% menjadi US$ 1.952,55 per ons dan harga emas berjangka AS turun ke US$ 1.956,50.
Harga emas mencapai US$ 2.009,59 pada Senin (20/3/2023), tertinggi sejak Maret 2022. Namun sejak itu meluncur ke zona merah.
The Fed melakukan pertemuan 2 hari mulai Selasa, dengan beberapa pengamat mengatakan bank sentral dapat menghentikan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
"Pasar ingin mendengar apa yang mereka katakan, apa yang dikatakan (Ketua Fed Jerome) Powell tentang apa yang terjadi di sektor perbankan dan cara untuk memeranginya, kemungkinan besar dengan memperlambat kenaikan suku bunga," kata analis RJO Futures, Bob Haberkorn dikutip CNBC International.
Menurut alat CME FedWatch, pasar menyatakan peluang 18% Fed akan bertahan dan kemungkinan 82% kenaikan 25 basis poin.
Suku bunga lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan imbal hasil nol.
Adapun acuan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekati level tertinggi sesi.
Emas sebagai aset safe-haven telah naik lebih US$ 100 setelah jatuhnya Silicon Valley Bank yang berbasis di AS awal bulan ini.
Indeks utama Wall Street menguat karena penyelamatan Credit Suisse menenangkan kegelisahan krisis perbankan lebih besar.
Sementara harga perak di pasar spot turun 0,68% menjadi US$ 22,37 per ons, platinum ambles 0,90% menjadi US$ 979,34 dan paladium turun ke US$ 1.397,19.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini