Ramai Divestasi Saham Emiten Edwin Soeryadjaja-Sandiaga, Kepemilikan Saratoga Habis
Jakarta, Beritasatu.com- Sejumlah pihak melepas (divestasi) emiten pelayanan rumah sakit, perusahaan holding dan konsultasi manajemen PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaja pada awal tahun ini. Salah satunya PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Berdasarkan keterangan resmi perseroan, Saratoga melepas 425.440.660 saham PRAY pada 27 Februari 2023.
“Saat ini, SIS (Saratoga Investama Sedaya) tidak lagi memiliki saham di perseroan (PRAY). Berdasarkan konfirmasi yang kami dapat, pelepasan saham dilakukan untuk mendapat keuntungan dari investasi yang sudah dilakukan di perseroan,” tulis Direktur Famon Awal Bros Sedaya Leona Agustine Karnali dalam keterbukaan informasi yang Investor Daily kutip Kamis (23/3/2023).
Selain Saratoga, PT Famon Obor Maju, PT Awal Bros Citra Batan, PT Sehat Abadi Cemerlang dan Yos Effendi Susanto juga melakukan divestasi saham PRAY dalam rentang 20-27 Februari 2023. Dengan alasan yang sama, Leona menyebut bahwa para pihak melepas saham perseroan untuk mendapat keuntungan (gain) dari investasi di PRAY sebelumnya.
Selanjutnya, ada Zico Trust (S) Ltd atau ZT yang juga melepas saham PRAY pada 27 Februari 2023. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham (DPS) yang dimiliki Famon Awal Bros Sedaya, ZT merupakan investor asing dengan domisili di Singapura dan tidak dikenal secara langsung oleh perseroan.
Dari data DPS yang sama, ZT terpantau memiliki saham perseroan sejak IPO yakni 8 November 2022. Jumlah saham PRAY yang dimiliki ZT adalah 128.147.700 saham atau 0,92% dari total saham perseroan. “Berdasarkan data DPS terakhir, per 28 Februari 2023 yang dimiliki perseroan, ZT tidak memiliki saham di perseroan (0%),” jelas Leona.
Selain divestasi, dalam kurun waktu yang sama, Archipelago Investment Pte Ltd melakukan peningkatan investasi di Famon Awal Bros Sedaya. Merujuk konfirmasi yang dilakukan perseroan, Archipelago Investment (AI) menambah kepemilikan saham PRAY karena menganggap adal potensi pasar yang besar di Indonesia. Hal ini diyakini akan meningkatkan permintaan layanan kesehatan berkualitas. “AI berpandangan bahwa industri rumah sakit di Indonesia merupakan industri yang menarik sebagai salah satu portofolio investasi,” jelas Leona.
Dia menambahkan, AI memiliki saham PRAY untuk kepentingan Pemerintah Singapura sebagai pemilik manfaat dari saham-saham tersebut. Namun perseroan menegaskan, peningkatan investasi oleh AI tidak berakibat pada perubahan pengendali dan penerima manfaat (ultimate beneficial owner) dalam Famon Awal Bros Sedaya.
Diinformasikan, peningkatan investasi oleh AI dilakukan melalui PT UBS Sekuritas Indonesia sebagai perantara pedagang efek. UBS Securities Asia Limited jadi salah satu pihak pembeli atas divestasi beberapa pemegang saham pada 27 Februari 2023.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan, sebagai dampak atas perubahan kepemilikan saham perseroan, terdapat perubahan saham yang dimiliki oleh masyarakat di luar kepemilikan Saratoga, dari semula 2,17% menjadi 5,42%. Atas permintaan penjelasan BEI, perseroan memaparkan bahwa berdasarkan DPS terakhir, total saham yang dimiliki masyarakat adalah 8,27%. “Dalam hal ini tidak terdapat pihak yang dikenal atau diketahui langsung oleh perseroan yang melakukan pembelian saham perseroan,” kata Leona.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Emiten Edwin Soeryadjaya-Sandi Uno Lepas Saham Primaya Hospital (PRAY)
Saksikan live streaming program-program BTV di sini