Ikappi Nilai Kebijakan Impor Daging Tak Selesaikan Masalah
Jakarta, Beritasatu.com - Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri menilai solusi yang diberikan pemerintah untuk mengatasi tingginya harga daging jelang Ramadan kurang tepat. Meskipun impor sudah dilakukan, harga daging saat saat ini tetap tinggi, bahkan mencapai Rp 145.000 - Rp 150.000 per kilogram.
"Kami harus akui, solusi-solusi yang yang ditawarkan oleh pemerintah tidak dapat menyelesaikan persoalan. Slah satunya impor kerbau dan daging dari Brasil. Faktanya, harganya masih tinggi," kata Abdullah Mansuri dalam program Obrolan Malam Fristian yang disiarkan BTV, Jumat (24/3/2023).
Menurut Mansuri, persoalan harga daging harus dilihat dari hulu sampai ke hilir, tidak sekadar melakukan impor sebagai solusi instan.
"Harus melakukan pendekatan banyak hal, harus berkomunikasi dengan banyak hal dan harus menjaga ritme distribusi yang rantainya cukup panjang," tegasnya.
Mansuri melihat desain pangan di Indonesia tidak sebaik yang diharapkan, sehingga kerap muncul persoalan tingginya harga, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan. Tidak hanya daging, saat ini hampir seluruh komoditas pangan mengalami kenaikan harga.
Khusus untuk persoalan daging, menurutnya ketersediaan stok melalui impor juga tidak akan menjamin harga di pasaran menjadi stabil.
"Bagaimana keterlibatan peternak lokal, bagaimana proses dari peternak ke rumah pemotongan hewan (RPH), RPH ke pasar, ini juga harus mendapatkan proses diskusi yang cukup baik, sehingga tidak hanya berpandangan bahwa kalau stok-nya ada, impor ada, maka ini akan beres, tidak begitu. Masyarakat kita juga maunya yang segar-segar, yang baru dipotong, itu justru yang diminati masyarakat," kata Mansuri.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini