Kontribusi Hingga 2,2% PDB Indonesia, CEO GoTo: Mitra Pahlawan Ekonomi
Jakarta, Beritasatu.com - Kemampuan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dalam menjembatani mitra pengemudi dan pedagang dengan konsumen lewat ekosistem digital dinilai mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengungkapkan bahwa GoTo mampu memberikan nilai tambah sebesar Rp 349 triliun hingga Rp 428 triliun terhadap perekonomian nasional atau setara dengan 1,8 persen hingga 2,2 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Angka tersebut sangat signifikan mengingat nilai tambah tersebut hanya berasal dari satu entitas, yaitu dari GoTo saja,” ujar Peneliti LPEM UI Prani Sastiono dalam konferensi pers yang diadakan Rabu (29/3/2023).
Jika dibandingkan dengan negara lain, umumnya industri digital secara keseluruhan lah yang mampu memberikan kontribusi terhadap perekonomian suatu negara. Contohnya, industri e-commerce di Singapura secara keseluruhan menyumbang 1,4 persen terhadap PDB negara tersebut di tahun 2019 lalu.
Lebih lanjut, hasil kajian LPEM UI juga menemukan bahwa GoTo berhasil menambah kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan serta menurunkan kesenjangan pendapatan.
Aktivitas bisnis grup GoTo melalui merchant dan sellers telah menambah kesempatan kerja bagi 1,1 juta hingga 1,7 juta orang di angkatan kerja, atau setara dengan 0,8 persen hingga 1,2 persen dari total penduduk bekerja di tahun 2022.
Grup GoTo juga berkontribusi dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Studi tersebut menyatakan bahwa kehadiran ekosistem grup GoTo berkontribusi dalam mengeluarkan 24.666 orang dari kemiskinan atau 1 persen dari total pengurangan jumlah penduduk miskin sepanjang periode 2015-2022.
Peluang pekerjaan yang ditawarkan ekosistem grup GoTo juga berkontribusi dalam menurunkan kesenjangan pendapatan. Kehadiran GoTo diasosiasikan dengan penurunan koefisien Gini sebesar 0,012 poin atau 4,43 persen rata-rata di kabupaten/kota di mana Gojek dan Tokopedia hadir bersama-sama.
Kepala LPEM FEB UI Chaikal Nuryakin mengatakan studi ini juga melihat adanya korelasi dari durasi kehadiran GoTo di kabupaten atau kota tertentu dengan tingginya dampak ekonomi positif di daerah tersebut.
“Ini artinya, semakin lama GoTo hadir di daerah tersebut, semakin cepat pula penurunan tingkat kemiskinan dan penurunan kesenjangan dibanding di daerah di mana GoTo tidak ada,” ujarnya.
Chaikal juga menyatakan bahwa kajian ini dilakukan LPEM FEB UI lantaran GoTo dinilai memiliki peran penting dalam menggerakkan roda perekonomian selama pandemi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Meski mampu memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian dalam negeri, Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo menekankan bahwa kontribusi tersebut tidak hanya berasal dari aktivitas bisnis perusahaan saja.
“Yang menjadi pahlawan adalah para pelaku usaha, termasuk mitra pengemudi, penjual dan UMKM yang ada di dalam ekosistem GoTo. Kami hanya menjembatani mereka sebagai enabler untuk membantu mereka menjadi lebih maju,” ujarnya.
Andre pun menambahkan bahwa untuk bisa terus memberikan kontribusi positif kepada perekonomian dalam negeri dan membantu mitra yang ada di dalam ekosistemnya, GoTo harus bisa mencapai kemerdekaan finansial. Hal tersebut pun diupayakan dalam langkah percepatan pencapaian profitabilitas perusahaan, di mana GoTo menargetkan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal terakhir tahun ini.
“Dengan adanya kemerdekaan finansial, kami akan bisa lebih banyak berinovasi dan memberikan layanan terbaik untuk mitra dan konsumen kami,” imbuhnya.
Ia juga menyatakan bahwa studi ini juga dinilai mampu menunjukkan ketangguhan ekosistem GoTo baik saat pandemi maupun pada masa pemulihan.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kontribusi dan dampak nyata GoTo pada perekonomian nasional.
“Saya harap GoTo terus dapat menghadirkan inovasi produk dan layanan yang berguna untuk jutaan mitra driver, mitra UMKM, dan konsumen di Indonesia serta secara konsisten mampu mentransformasi UMKM untuk masuk ke ekosistem digital,” kata Airlangga.
Sementara itu, Komisaris GoTo Agus D. W. Martowardojo menyatakan bahwa studi ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong yang menjadi ciri khas GoTo mampu untuk terus membawa perubahan yang lebih baik untuk Indonesia.
“Dampak positif GoTo terhadap perekonomian Indonesia di tahun 2022 juga selaras dengan kinerja positif perusahaan serta pertumbuhan transaksi dan pendapatan yang meningkat, seiring dengan langkah nyata perusahaan untuk semakin dekat dengan profitabilitas,” tutup Agus.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini