Pemerintah Waspadai Dampak Penutupan SVB terhadap RI
Bali, Beritasatu.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya dan seluruh pemangku kepentingan tetap memantau dampak penutupan Silicon Valley Bank (SVB) terhadap sektor keuangan di tanah air.
"Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjaminan Simpanan menjadi lebih waspada termasuk juga atas apa yang terjadi di Eropa. Kami selalu berdiskusi dan melanjutkan pengujian secara bertahap terhadap sektor keuangan domestik khususnya di industri perbankan," ucap Sri Mulyani dalam High Level Meeting bertajuk Enchancing Policy Callibration for Macro Financial Resilience di Bali Nusa Dua Convention Center pada Rabu (29/3/2023).
Dia mengatakan penutupan bank di sejumlah negara mendorong Kemenkeu dan pemangku kepentingan lain untuk terus memantau dan menyiapkan langkah antisipasi berbagai potensi risiko yang mgkin datang dari barbagai dinamika. Oleh sebab itu pemerintah berupaya menjalankan kebijakan dengan memperhatikan kalibrasi.
"Kami akan berkonsolidasi jika memang itu dibutuhkan. Melakukannya secara kredibel dan transparan. Sehingga kami bisa membuat buffer agar bisa mengantisipasi gejolak yang mgkin terjadi 6-12 bulan ke depan," kata dia.
Dari sisi APBN, kebijakan fiskal dijalankan secara countercyclical sehingga dapat memegang peranan penting dalam mengurangi tekanan dari perekonomian global . Menurut Sri Mulyani pemerintah akan kesulitan mengantisipasi permasalahan ekonomi ketika sebuah kebijakan secara procyclical.
"Ketika siklus sedang turun bisa jadi masalah menjadi lebih buruk, ketika siklus naik masalah bisa tambah panas. Jadi ini adalah tantangan membuat kebijakan antara fiskal dan moneter, tapi itu hanya bisa diselesaikan saat sektor keuangan stabil," tutur Sri Mulyani.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini