Emiten Pabrik Terigu Cerestar Balikkan Rugi Jadi Untung
Jakarta, Beritasatu.com – PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU), perusahaan pabrik tepung terigu, mencatatkan laba bersih Rp 49,69 miliar pada 2022, berbalik dari rugi Rp 15,54 miliar di tahun 2021. Perolehan ini hampir 2,5 kali lipat dari target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 20 miliar.
“Perseroan bisa melewati 2022 yang penuh tantangan dengan kinerja gemilang. Tahun lalu menjadi momen penting karena merupakan tahun pertama TRGU berada di Bursa Efek Indonesia (BEI),” kata Direktur Utama Cerestar Indonesia Indra Irawan dikutip Investor Daily, Rabu (30/2/2023).
Sedangkan pendapatan produsen tepung olahan gandum ini, tercatat naik 6% (yoy) menjadi Rp 3,61 triliun sepanjang 2022. Sejalan dengan itu, beban pokok penjualannya meningkat 4% (yoy) menjadi Rp 3,28 triliun di tahun lalu.
Pendapatan TRGU diperoleh dari hasil penjualan produk tepung terigu untuk konsumsi manusia bermerek Dragonfly, Falcon, Seagull, dan Bakerstar. Selain itu, penjualan produk bahan pakan ternak dengan merek Starfish, Manta, dan Elang Biru.
Indra menyebutkan, perolehan laba bersih yang signifikan disebabkan peningkatan pendapatan serta efisiensi. Padahal, laju inflasi dan fluktuasi nilai tukar rupiah pada 2022 telah meningkatkan beban biaya, seperti kenaikan beban penjualan dan distribusi, beban keuangan, serta tanggungan rugi selisih kurs.
Melalui langkah efisiensi, Cerestar Indonesia berhasil menurunkan biaya umum dan administrasi dari Rp 167,84 miliar pada 2021 menjadi Rp 117,37 miliar tahun lalu.
Pada akhir 2022, total aset Cerestar Indonesia meningkat signifikan menjadi Rp 3,53 triliun dari posisi Rp 1,98 triliun per 31 Desember 2021. Adapun aset lancar tercatat Rp 2,33 triliun, naik dari Rp 848,89 miliar.
Ekuitas perseroan pada akhir 2022 dimiliki sebesar Rp1,03 triliun, meningkat dari Rp 670,76 miliar pada akhir 2021. Sementara, total liabilitas tercatat sebesar Rp 2,5 triliun, meningkat dari Rp 1,31 triliun. Adapun liabilitas jangka pendek naik menjadi Rp 2,41 triliun dari Rp 1,2 triliun tahun sebelumnya.
Saat IPO pada Juli tahun lalu, Cerestar Indonesia meraih dana segar Rp 315 miliar. Sebanyak 46,67% telah digunakan untuk membeli mesin baru guna meningkatkan kapasitas produksi anak perusahaan yaitu PT Harvestar Flour Mills (HFM) sebesar 600 MT per hari.
Selebihnya, 20% telah digunakan untuk membeli tanah di Kawasan Industri Gresik sebagai tambahan fasilitas penunjang HFM. Kemudian 33,33% dana IPO dipakai membangun fasilitas gudang dan pengepakan dari anak perusahaan Cerestar group, PT Agristar Grain Industry (AGY) di Cilegon.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini