Fintech Syariah Tumbuh Seiring Adopsi Layanan Digital
Jakarta, Beritasatu.com- Financial technology (fintech) syariah tumbuh eksponensial dalam beberapa tahun belakangan. Momentum ini diharapkan dapat terus dijaga dengan konsistensi industri dan pihak lainnya secara kolaboratif.
Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, fintech tumbuh eksponensial seiring pandemi Covid-19 yang mendorong masyarakat mengadopsi berbagai layanan digital. Fenomena tersebut ikut dirasakan fintech berbasis syariah.
"Fintech tumbuh eksponensial, apalagi ketika pandemi, pertumbuhan digital lebih cepat 7 tahun. Kalau bicara fintech syariah, trennya eksponensial dan terus berkembangan bahkan regulator sempat kewalahan," ujar Ronald dalam Ramadan Insight: Ekonomi Syariah 2023 dengan tema 'Mendorong Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah di The Westin Hotel, Jakarta, Kamis (30/3/2023).
Industri fintech p2p lending misalnya, penyaluran pinjaman sejak berdiri tahun 2016 mencapai Rp 546 triliun oleh 102 penyelenggara. Pinjaman itu disalurkan sedikitnya kepada 104 juta peminjam atau borrowers, yang didominasi masyarakat usia muda.
Sementara dia mengakui bahwa penyaluran dari klaster fintech lending syariah relatif masih rendah. Secara akumulasi, fintech lending syariah baru menyalurkan pembiayaan mencapai Rp 7,16 triliun.
Meski begitu, pertumbuhan pembiayaan terus meningkat tajam. Dimulai pada 2020 sebesar Rp 484 miliar, kemudian Rp 1,1 triliun pada 2021, dan Rp 5,5 triliun di 2022. "Artinya pertumbuhannya hampir 500%. Mungkin karena industri paling baru, tapi saya lihat tren ini akan terus berjalan dengan tiga atau dua digit pertumbuhannya (setiap tahun)," jelas dia.
Dia menyatakan, peran fintech syariah berikut manfaat yang dapat diberikan bisa terus diperluas. Sehingga edukasi dan literasi tentang fintech syariah perlu bersama-sama terus ditingkatkan. Hal ini juga yang sejatinya disadarinya dalam beberapa tahun belakangan.
"Ketika saya memilih menjadi muslim pada 11 tahun yang lalu, cita-cita saya adalah bagaimana syariah ini bisa dilihat sebagai konsep yang universal atau untuk semua orang. Semakin saya pelajari syariah, semakin saya melihat ini terbaik," kata Ronald.
Dengan demikian, diharapkan pelaku usaha di sektor keuangan syariah bisa terus berupaya untuk memperbaiki diri supaya minat masyarakat meningkat dalam memanfaatkan produk/layanan syariah. Apalagi momentum Ramadan seperti saat ini sangat baik, selain untuk melakukan edukasi, juga untuk mendorong terjadinya inklusi keuangan syariah. "Kita harus menjaga momentum, ini harus dilakukan secara konsisten. Salah satunya melalui kolaborasi yang dilakukan secara konsisten," tandas Ronald.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Kolaborasi Kunci Fintech Syariah Jaga Momentum Pertumbuhan
Saksikan live streaming program-program BTV di sini