Penjualan Emas Naik, Laba Hartadinata Melesat 30,7 Persen
Jakarta, Beritsatu.com - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mengantongi laba bersih Rp 253,52 miliar pada 2022, atau naik 30,7% dari Rp 193,98 miliar tahun sebelumnya. Perseroan mengantongi pendapatan Rp 6,92 triliun, tumbuh 32,08% (yoy) berkat peningkatan penjualan emas murni.
Penjualan emas murni HRTA tumbuh 26,83% (yoy) menjadi 7,75 ton sepanjang 2022. Pertumbuhan pendapatan perseroan turut didorong kenaikan dari harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) sekitar 4,07% (yoy) menjadi Rp 880.922 tahun lalu dan menjaga net profit margin (NPM) di level 3,66%.
Selanjutnya, penjualan kepada segmen grosir berkontribusi 90,85% dari total pendapatan, diikuti penjualan ritel 7,82% dan gadai 1,07%.
Di sisi lain, return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) tumbuh ke level 6,59% dan 14,72%. Serta, debt to equity ratio (DER) berhasil turun menjadi 1,23x pada 2022.
Direktur Utama HRTA, Sandra Sunanto mengatakan, seiring peningkatan kontribusi produk EmasKITA dan Kencana, arus kas operasi Hartadinata Abadi tercatat positif pada akhir 2022.
"Pencapaian ini merupakan buah kesuksesan dari strategi manajemen sepanjang 2022 melalui inovasi-inovasi yang telah dilakukan. Salah satunya adalah EmasKITA terbaru dengan fitur BullionProtect yang merupakan pionir inovasi keamanan pada emas batangan,” terang Sandra Sunanto, Jumat (31/3/2023).
Di sisi lain, HRTA berhasil melakukan ekstensifikasi jaringan pemasaran dengan ekspansi gerai milik sendiri mencapai total 78 toko tahun lalu.
Produsen dan pedagang perhiasan emas ini juga terus melengkapi rantai pasok bisnis di level midstream dengan mendirikan anak usaha pemurnian emas (refinery) melalui PT Emas Murni Abadi.
Dengan begitu, HRTA memperkuat posisi sebagai perusahaan perhiasan emas dan emas batangan paling terintegrasi dari industri antara (midstream) hingga industri hilir (downstream) di Indonesia.
Sandra optimis bahwa tren positif pada pencapaian kinerja 2022 akan terus berlanjut di tahun ini. "Kami terus berinovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas perseroan, baik melalui pengembangan produk yang inovatif dan juga perluasan pasar tidak hanya di domestik tetapi juga internasional,” kata Sandra.
Selain itu, manajemen meyakini secara makro, bisnis HRTA akan tetap diuntungkan dari potensi kenaikan harga komoditas emas di tengah krisis perbankan global yang terjadi saat ini.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini