PGE Raih Pendapatan Baru dari Carbon Credit US$ 747.000
Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) atau PGE, anak usaha Pertamina di bidang panas bumi, membukukan pendapatan baru dari carbon credit senilai US$ 747.000. Sumber pendapatan baru (new revenue generator) ini tercatat dalam laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit (audited) dan dipublikasikan pada 30 Maret 2023.
"Dari sisi operasi, pendapatan carbon credit dihasilkan dua Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yaitu Ulubelu unit 3 dan 4 serta Karaha yang menghasilkan setara 1,7 juta ton pengurangan emisi karbon dihitung sejak pembangkitan tersebut beroperasi secara komersial hingga awal tahun 2020," kata Corporate Secretary PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Muhammad Baron dikutip Investor Daily, Minggu (2/4/2023).
Selain itu, PGE juga mencatatkan potensi pengurangan emisi karbon dari PLTP Kamojang unit 5, Lumut Balai unit 1 dan 2 yang menggunakan gold standard, serta PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 yang menggunakan Verified Carbon Standard (VCS).
"Seluruh upaya ini membuka peluang baru yang berpotensi meningkatkan nilai ekonomi pengurangan emisi karbon dan secara langsung akan membuka peluang pendapatan baru bagi PGE," kata Baron.
PGE juga memiliki inisiatif Environmental Sustainability and Governance (ESG) yang sudah dibuktikan dengan meraih peringkat tertinggi kedua pada ESG Rating (ER) dalam kategori good performance dari sisi pengelolaan ESG oleh lembaga rating Sustainable Fitch.
Beberapa program ESG PGE yang sudah berjalan di antaranya program keanekaragaman hayati Pusat Konservasi Elang, khususnya spesies Elang Jawa atau Nisaetus Bartelsi di kawasan Kamojang, penangkaran Domba Garut, konservasi Bunga Krisan, penangkaran Kambing Saburai, dan konservasi Kera Jambul Sulawesi (Yaki). Selain itu, PGE juga merehabilitasi kawasan hutan sebesar 588 hekater (ha) dan melakukan upaya reboisasi secara masif.
Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang sebesar +1,9 GW, dimana 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama.
Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Berita ini juga sudah tayang di Investor.id dengan judul: Ini Sumber Pendapatan Baru Pertamina Geothermal (PGEO)
Saksikan live streaming program-program BTV di sini