Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2023 Diperkirakan Melambat ke 4,94%

Jakarta, Beritasatu.com - Ekonom Bank Mandiri, Faisal Rachman memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2023 akan mencapai 4,94% secara year on year (yoy), lebih rendah daripada posisi kuartal IV 2022 yang mencapai 5,01%.
Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 5,01%. Faisal menjelaskan bahwa risiko perlambatan ekonomi global menjadi salah satu faktor yang sedikit menghambat aktivitas konsumsi, investasi, dan ekspor.
“Baik aktivitas ekspor maupun impor terlihat melemah, menyusul melambatnya aktivitas perdagangan global akibat prospek ekonomi global yang masih penuh ketidakpastian sehingga membebani permintaan global secara keseluruhan,” tandas Faisal.
Namun, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2023 sebagian besar akan didukung oleh perbaikan sektor domestik. Konsumsi rumah tangga terlihat cukup tangguh meskipun inflasi relatif tinggi di kuartal I 2023. Sementara itu, komponen belanja pemerintah diperkirakan akan pulih dari kontraksi di kuartal IV 2022 karena belanja material meningkat tajam.
Pertumbuhan pembentukan investasi pada kuartal I 2023 diperkirakan akan relatif sama dengan kuartal IV 2022, sebagian besar ditopang oleh investasi non-bangunan dan struktur, dan investasi gedung dan struktur mulai membaik.
Faisal mengungkapkan bahwa sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 kemungkinan besar akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik. Kegiatan ekspor terlihat melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Meskipun demikian, pembukaan kembali ekonomi Tiongkok dapat mendukung permintaan eksternal sampai taraf tertentu. Harga komoditas cenderung terus melemah, namun secara bertahap.
Sektor konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 ditopang oleh inflasi yang menurun, berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan. Pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 juga meningkatkan mobilitas dan permintaan masyarakat. Belanja pemerintah yang mengalami kontraksi di tahun 2022 diperkirakan akan kembali mencatatkan pertumbuhan di tahun 2023.
Sektor investasi tetap pada tahun 2023 akan bergeser dari investasi non-bangunan dan struktur menjadi investasi bangunan dan struktur. Hal ini didukung oleh peningkatan anggaran infrastruktur dalam APBN 2023, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pembangunan ibu kota negara baru.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
PDIP Soal Kaesang Dikabarkan Gabung PSI: Ojo Grasa-grusu Masuk Parpol
Gibran: Tak Ada Omongan Kaesang kepada Keluarga Besar Soal Gabung ke PSI
Asian Games 2022: Kandaskan Afganistan, Timnas Voli Indonesia Berpeluang Besar Lolos
2
3
5
Catat! Pemungutan Suara Pemilu 2024 di Luar Negeri Bakal Digelar Lebih Awal
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri