Dua Industri Ini Akan Jadi Fokus Layanan 5G XL Axiata

Jakarta, Beritasatu.com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana memfokuskan layanan 5G untuk mengakomodasi permintaan dari pasar industri tambang (mining) dan perkebunan (plantation). Pasalnya, para pelaku industri tambang kini membutuhkan layanan 5G guna mendukung digitalisasinya seperti pick-to-port, pengumpulan semua data, dan melihat otomatisasi.
"Kami melihat, adanya keperluan konektivitas dan used case transformasi digital di kedua industri tersebut yang sangat cocok untuk diimplementasikan 5G case," kata Direktur EXCL Yessie Dianty Yosetya dalam paparan publik di XL Axiata Tower, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
Yessie menyampaikan, used case 5G sangat relevan di industri tambang. "Jadi, kita pada saat men-deploy private LTE juga dengan future thinking, sehingga pada saat spektrum 5G ready, kita akan coba bermain di industri," tambahnya.
Demikian pula dengan kebutuhan layanan 5G di industri perkebunan. Menurut Yessie, para pelaku usaha di industri ini membutuhkan layanan 5G untuk mendukung misalnya proses seeding sampai harvesting, termasuk transformasi digital di industri tersebut.
"Ini merupakan potensi yang sangat besar bagi 5G ke depan. Jadi, used case yang akan menarik datang dari industri karena di sisi lain untuk pasar ritel used case-nya kurang lebih masih sama. Hanya saja beda experience," terangnya.
Melengkapi perihal progres 5G, Presiden Direktur EXCL Dian Siswarini juga mengungkapkan bahwa sampai saat ini spektrum layanan 5G masih belum bisa dikembangkan.
"Kalau yang sekarang berkembang itu 4G rasa 5G karena spektrum 5G sebetulnya spektrum 4G. Tapi, ke depan 5G ini sepertinya akan banyak dimanfaatkan untuk business-to-business atau industri," tuturnya.
Sebab, sama seperti Yessie, Dian juga menegaskan bahwa used case 5G bagi konsumen atau pasar ritel kemungkinan masih akan sama seperti 4G.
"Jadi, hanya untuk layanan internet yang lebih cepat. Jadi, kalau downlod, upload, dan layanan streaming bisa lebih cepat. Sementara, used case-used case baru akan banyak tercipta di industri. Jadi 5G untuk B2B services," pungkas Dian.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
KPK Duga Gratifikasi Eko Darmanto Lebih dari Rp 10 Miliar, Masih Bisa Bertambah
Hari Ini, Petinggi Partai Koalisi Prabowo Bakal Bertemu Bahas Cawapres
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin