ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Kinerja 2 Emiten BUMN Karya Berkibar, Sisanya Terkapar

Penulis: Muawwan Daelami | Editor: FER
Selasa, 16 Mei 2023 | 05:20 WIB
Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di depan Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/6/2021). LRT sudah 100 persen dikerjakan oleh PT INKA yang nanti akan dioperasikan oleh PT KAI. Jadi semuanya dikerjakan di Indonesia, termasuk juga pembangunan konstruksinya oleh PT Adhi Karya. Pembangunan LRT ini bertujuan mengintegrasikan transportasi massal di Jabodebek. Ke depannya, antara MRT, LRT, kereta bandara maupun bus transjakarta bisa terintegrasi.
Pembangunan Light Rail Transit (LRT) di depan Jalan HR. Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/6/2021). LRT sudah 100 persen dikerjakan oleh PT INKA yang nanti akan dioperasikan oleh PT KAI. Jadi semuanya dikerjakan di Indonesia, termasuk juga pembangunan konstruksinya oleh PT Adhi Karya. Pembangunan LRT ini bertujuan mengintegrasikan transportasi massal di Jabodebek. Ke depannya, antara MRT, LRT, kereta bandara maupun bus transjakarta bisa terintegrasi. (BeritaSatu Photo / Emral Firdiansyah / Emral Firdiansyah)

Jakarta, Beritasatu.com - Empat BUMN Karya resmi melaporkan kinerja mereka di kuartal I 2023. Dua emiten BUMN Karya berkibar dengan menghasilkan laba, sedangkan sisanya terkapar. Walau begitu, analis memproyeksikan mayoritas kinerja saham BUMN Karya masih menarik.

Adapun dua BUMN Karya yang berkinerja positif yaitu PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang mengakumulasi total laba bersih sebesar Rp 42,6 miliar, yang terdiri dari Rp 34,2 miliar disumbang PTPP dan Rp 8,4 miliar dikontribusikan ADHI.

Pendapatan usaha PTPP juga tumbuh tipis sebesar 1,9% menjadi Rp 4,3 triliun dari sebelumnya Rp 4,2 triliun. ADHI kendati pendapatan usahanya merosot nyaris 30%, tidak berimbas pada laba bersihnya karena Adhi tidak memiliki saham biasa yang dilutif.

ADVERTISEMENT

Nasib kurang sedap menimpa WIKA dan Waskita. Berkaca dari laporan keuangan konsolidasian interim, WIKA diterpa kerugian sebesar Rp 521 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini. Padahal, pada periode sama tahun lalu, emiten yang dinakhodai Agung Budi Waskito itu mampu mencatatkan laba sebesar Rp 1,3 miliar.

Kondisi serupa dihadapi oleh Waskita yang selama dua tahun terakhir masih belum bangkit dari kerugiannya. Walaupun, pada kuartal I-2023 ini kerugiannya terpangkas menjadi Rp 374 miliar dari tahun Rp 830 miliar. Tapi di atas kertas, baik WIKA maupun Waskita telah mencatatkan total kerugian sebesar Rp 895 miliar.

Padahal, WIKA sukses mengukir pendapatan bersih hingga Maret 2023 tumbuh 27% menjadi Rp 4,3 triliun dari Rp 3,1 triliun. Adapun Waskita sepertinya masih sulit keluar dari keterpurukannya. Ini tercermin dari pendapatannya yang justru turun dari Rp 2,74 triliun menjadi Rp 2,73 triliun.

Secara teknikal, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengamati bahwa WIKA berpotensi membentuk formasi uptrend karena perseroan berhasil menembus garis atas major downtrend. Selain itu, sinyal stokastik juga menunjukkan positif.

"Jadi, saham WIKA diakumulasi di rentang harga Rp 655-Rp 760,” jelas Nafan.

Dirinya juga merekomendasikan beli untuk saham PTPP di harga Rp 690-Rp 740 dengan support Rp 635-Rp 610. Pertimbangannya, karena PTPP berada dalam fase bullish dan sinyal stokastiknya positif. termasuk ADHI yang jika diamati secara teknikal kinerjanya masih bagus sehingga menarik diakumulasi di harga Rp 515.

"Jadi, dari analisa teknikal saya ada tiga saham yang direkomendasikan yaitu WIKA, PTPP, dan ADHI kecuali WSKT karena masih menanti sentimen positif dari implementasi penerapan Good Corporate Governance (GCG),” terangnya.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Brantas Abipraya Bangun SPN dan Mako Brimob Polda Sulut

Brantas Abipraya Bangun SPN dan Mako Brimob Polda Sulut

EKONOMI
Anggota Komisi VI DPR Dorong Panja BUMN Karya, Ada Apa?

Anggota Komisi VI DPR Dorong Panja BUMN Karya, Ada Apa?

EKONOMI
PTPP Catat Kenaikan Laba 11,08 Persen pada Semester I 2023

PTPP Catat Kenaikan Laba 11,08 Persen pada Semester I 2023

EKONOMI
Polresta Mataram Ungkap Penyalahgunaan BBM Subsidi Diduga Libatkan BUMN Karya

Polresta Mataram Ungkap Penyalahgunaan BBM Subsidi Diduga Libatkan BUMN Karya

NUSANTARA
PTPP Ground Breaking Proyek RSU Adhyaksa Banten Senilai Rp 453 Miliar

PTPP Ground Breaking Proyek RSU Adhyaksa Banten Senilai Rp 453 Miliar

EKONOMI
PTPP Ungkap Alasan Pendapatan Semester I 2023 Jeblok

PTPP Ungkap Alasan Pendapatan Semester I 2023 Jeblok

EKONOMI

BERITA TERKINI

Omzet Perajin Krey Sawit di Lebak Melonjak 100 Persen Selama Musim Kemarau

EKONOMI 5 menit yang lalu
1069530

Ini yang Bakal Terjadi jika Layanan Pemerintah AS Shutdown

INTERNASIONAL 13 menit yang lalu
1069529

Kenapa Ikan Bau Amis? Ini Penjelasan Ilmiahnya

OTOTEKNO 18 menit yang lalu
1069528

Anies-Cak Imin Dipastikan Daftar ke KPU 19 Oktober

BERSATU KAWAL PEMILU 20 menit yang lalu
1069527

Kejar Tiket Kereta Murah, Ribuan Pengunjung Serbu KAI Expo 2023 Hari Kedua

MEGAPOLITAN 25 menit yang lalu
1069526

Hasil Dewa United vs Persebaya: 10 Pemain Bajul Ijo Imbangi Tangsel Warrior

SPORT 31 menit yang lalu
1069524

Anggaran Belum Disepakati, Layanan Pemerintahan AS Terancam Shutdown

INTERNASIONAL 49 menit yang lalu
1069523

PPATK Ungkap Transaksi Judi Online Meningkat 100 Persen Setiap Tahun

NASIONAL 57 menit yang lalu
1069522

Mardiono: PPP Apresiasi PDIP yang Berkomitmen Jaga Kedaulatan Pangan

NASIONAL 57 menit yang lalu
1069521

Asian Games 2022: Beregu Putra dan Putri Gagal Sumbang Medali, PBSI Tidak Puas

SPORT 59 menit yang lalu
1069520
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT