Mobilisasi Dana di BEI hingga Awal Mei 2023 Capai Rp 83,3 T

Jakarta, Beritasatu.com - Bursa Efek indonesia (BEI) mencatat mobilisasi dana yang dihimpun melalui pasar modal hingga 12 Mei 2023 mencapai Rp 83,3 triliun. Dana tersebut berasal dari berbagai instrumen mulai dari pencatatan saham, obligasi dan juga rights issue.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, sejak awal tahun 2023 hingga 12 Mei 2023 BEI telah mencatatkan sebanyak 40 perusahaan dengan jumlah dana yang dihimpun mencapai Rp 32,7 triliun. Dilanjut dengan himpunan dana sebesar Rp 34,8 triliun yang berasal Efek Bersifat Utang (EBUS) dari 33 emisi dari 28 penerbit dengan sektor terbanyak berasal dari sektor finansial.

Selain lewat aksi pencatatan saham, para emiten juga menggalang dana baru melalui aksi rights issue dengan total dana himpunan mencapai Rp 15,8 triliun yang berasal dari 16 perusahaan.

BEI mencatat setidaknya terdapat 25 perusahaan tercatat yang juga berencana menerbitkan right issue ke depan. Rinciannya yakni satu perusahaan berasal dari sektor basic materials, tujuh perusahaan dari sektor consumer cyclicals, empat perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, lima perusahaan dari sektor energi, tujuh perusahaan dari sektor finansial, kemudian satu perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Nyoman juga menyampaikan sebanyak 42 perusahaan telah masuk dalam pipeline BEI yang dengan klasifikasi aset kecil atau di bawah Rp 50 miliar sebanyak tiga perusahaan. Kemudian, 26 perusahaan aset skala kecil menengah dengan aset antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar, kemudian 13 perusahaan aset skala besar dengan nilai aset setara di atas Rp 250 miliar.

Rincian sektornya yakni lima perusahaan dari sektor basic materials, tujuh perusahaan dari sektor consumer cyclicals, lima perusahaan sektor consumer non-cyclicals, tiga perusahaan sektor energi, dua perusahaan sektor finansial, satu perusahaan sektor healthcare, empat perusahaan sektor industri, tiga perusahaan sektor infrastruktur, lima perusahaan dari sektor properti dan real estate, empat perusahaan dari sektor teknologi, serta tiga perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.