Pembangunan IKN, Calon Investor Perlu Kejelasan Insentif Pajak Penghasilan

Jakarta, Beritasatu.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi meneken aturan yang memudahkan para investor untuk berusaha di Ibu Kota Negara (IKN), salah satunya dengan pemberian insentif pengurangan pajak penghasilan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 Tahun 2023.
Sehubungan dengan itu, para calon investor tentunya perlu mendapatkan kejelasan terhadap insentif yang diberikan. Sebab menurut salah satu calon investor IKN, Ario Djojohadikusumo biasanya apa yang terbubuh di atas secarik kertas sering berbeda dengan yang terjadi di lapangan.
"Kami sebagai calon investor di IKN perlu kejelasan tentang insentif karena banyak berita yang kita perlu kejelasan. Memang benar PP Nomor 12/2023 sudah keluar tapi biasanya di atas kertas beda kalau kita ketemu dengan orang-orang yang menjalankannya," ungkap Ario Djojohadikusumo kepada BTV di Ciputra Artpreneur, Jakarta pada Selasa, (23/5/2023) malam.
Sebab, menurut Ario insentif pajak inilah yang sangat memberikan harapan bagi swasta yang ingin menanamkan modal di IKN daripada mengeluarkan biaya untuk bayar pajak di kemudian hari.
"Mending kita keluarkan kontribusi riil kepada IKN untuk membantu membangun jalan, rumah sakit, sekolah dan lain-lain. Yang penting adalah kepastian agar prosesnya tidak dipersulit ke depan karena dasar hukumnya sudah ada dan prosesnya berjalan lancar," ujar dia.
Hal ini kemudian, dikatakan Ario sangat penting bagi calon investor. Bagaimana detailnya terkait dengan kemudahan berusaha, juga untuk mengetahui serta menindaklanjuti berbicara dengan siapa. Supaya harapan dari Presiden Jokowi mengenai pembangunan IKN ini bisa segera tercapai.
"Agar tercapai harapan presiden Joko Widodo harapan negara agar (IKN) ini bisa mulai dengan baik, bisa terselenggara dengan baik dengan kepastian hukum kedepan," sebut Ario.
Terlebih sebelumnya, target pembangunan IKN sempat tersendat karena terkendala pandemi Covid-19 dua tahun belakangan. Sehingga anggaran pemerintah fokus untuk penanganan Covid-19.
"Dua tahun anggaran pemerintah fokus untuk Covid dan itu memang udah seharusnya ya, 70 triliun kita habis untuk vaksin. Nah, maka dari itu kita berharap ke depannya keterlambatan ini bisa kita atasi dengan kontribusi swasta," jelas Ario.
Untuk itu, Ario menyampaikan bahwa dirinya yang menjadi salah satu pihak dari swasta mengaku antusias untuk segera "nyangkul" di IKN.
"Kami dari sektor swasta antusias dan nggak sabar karena daripada bicara mending kita membangun seperti kata Bapak Kepala Otorita, daripada tanda tangan dokumen kita nggak sabar buat nyangkul di lapangan," tutup dia.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang
Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri