Siap-siap, Mulia Industrindo Akhirnya Bagi Dividen Rp 172 Miliar
Jakarta, Beritasatu.com - Produsen kaca PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA) akan membagikan dividen Rp 172 miliar atau Rp 26 per saham. Keputusan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 yang membahas penggunaan laba bersih 2022 senilai Rp 854 miliar.
“Jadi kami nih sudah lama tidak membagikan dividen ya, sehingga tahun ini syukur dengan hasil yang cukup baik, kami bisa membagikan dividen,” ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Mulia Industrindo Henry Bun dalam paparan publik secara virtual, Jumat (26/5/2023).
Henry Bun mengungkapkan, pada 2022 lalu sumber pendapatan perseroan paling besar masih berasal dari omzet kaca lembaran dengan porsi 65%, disusul botol kemasan 30%, dan kaca pengaman otomotif 5%. Manajemen menargetkan volume penjualan kaca lembaran dapat membaik tahun ini. Pasalnya pada 2022 penjualan produk ini menurun dari 551.800 ton pada 2021 menjadi 490.6000 ton.
“Kami harapkan nanti bisa kami kembalikan ke level 550.000-an, untuk botol juga sama,” imbuh Henry.
Untuk tahun 2023, perusahaan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 400 miliar. Sampai Kuartal I 2023, realisasinya baru Rp 55 miliar. Menurut Henry, kecilnya serapan capex lantaran pembelian mesin produksi yang belum tiba. Mesin berkapasitas 90 ton per hari itu diperkirakan tiba pada Juni 2023 dan rencananya selesai instalasi akhir Juli, kemudian mulai beroperasi pada Agustus tahun ini.
Dengan harga jual botol kemasan sekitar Rp 6 juta per ton, Henry menghitung penjualan 30.000 sampai 35.000 ton produk dapat memberi tambahan pendapatan berkisar Rp 200 miliar. Sehingga manajemen menargetkan total penjualan bersih Rp 5,3 triliun tahun ini, naik dari Rp 5,2 triliun sepanjang 2022.
“Namun secara net profit nggak akan setinggi 2022 yang Rp 854 miliar. Karena tahun lalu, harga jual kaca lembaran masih cukup tinggi, kemudian mengalami penyesuaian pada akhir 2022. Untuk kembali ke harga tertinggi itu belum bisa dilakukan, namun setidak-tidaknya saat ini harga sudah berangsur pulih,” paparnya.
Mulia Industrindo juga telah melakukan penyesuaian harga jual kaca lembaran pada Februari-Maret 2023 dengan kenaikan sekitar 3%. Henry mengatakan, manfaat kenaikan harga akan mulai terlihat pada Kuartal II dan III 2023.
Meski belum bisa sampai ke harga tertinggi sebelumnya, perseroan berencana melakukan penyesuaian harga bertahap, sambil mempertimbangkan kondisi pasar saat ini, serta pertumbuhan ekonomi Indonesia
Saksikan live streaming program-program BTV di sini