Pemahaman Investasi Masyarakat RI Masih di Bawah Singapura
Jumat, 2 Juni 2023 | 13:50 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia masih sekitar 49,68%.
Data World Bank atau Bank Dunia, menunjukkan, rasio dana simpanan terhadap PDB di Indonesia akhir 2021 berada di angka 33,07%. Kondisi itu menyebabkan Indonesia berada pada peringkat 20 di dunia.
Sementara, di ASEAN Indonesia ada di peringkat 2, di bawah Singapura (44,5%) dan di atas Vietnam (32,65%). Data ini mencerminkan, Indonesia berada di tahap saving society.
Lebih dalam lagi, berdasarkan data distribusi simpanan bank umum yang dirilis LPS per Maret 2023, telah terdapat lebih dari 511 juta rekening simpanan dengan total dana simpanan mencapai Rp 8.045 Triliun. Jumlah rekening ini tumbuh lebih dari 65% dan total dana simpanan tumbuh 33% sejak 2019.

Founder Tumbuh Makna, Muliadi San menyebutkan, kehadiran pihaknya juga dilatarbelakangi rendahnya pemahaman masyarakat terkait risiko yang terkandung atas produk-produk investasi keuangan.
"Tumbuh Makna hadir, membantu individu atau masyarakat dalam mempelajari konsep dasar, strategi, analisis, dan melihat perbedaan produk investasi yang ada saat ini,” jelas Muliadi, di Jakarta, Jumat (2/6/2023).
Menurut Muliadi, Tumbuh Makna tergerak membantu pemerintah, mentransformasi masyarakat Indonesia dari saving society jadi investment society.
"Pemahaman risiko dinilai sebagai elemen penyeimbang penting untuk menciptakan investment society yang dewasa dan bijak dalam mengelola keuangan pribadi serta berinvestasi," tandasnya.
Sementara itu, co-founder Tumbuh Makna, Fenny Tjahyadi optimistis, akan banyak manfaat dari seri diskusi investasi yang akan dilakukan platform literasi ini.
“Secara tidak langsung kami memberikan pendidikan informal tentang investasi, serta meningkatkan keterampilan menganalisis pasar. Di samping itu, kami membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang berbagai produk investasi. Sehingga mereka bisa melakukan perencanaan keuangan dan pada akhirnya mendorong partisipasi dan kemandirian keuangan,” papar Fenny.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Ke Surabaya Bertemu Tokoh Spesial, Ganjar Rayu Khofifah Bakal Cawapres?
PDIP: Tak Perlu Debat Lagi, Jokowi Pasti Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Masih Antusias, Ratusan Pelajar Padati Pameran Pangan Plus 2023 di Rakernas IV PDIP
Dituding Terima Rp 27 Miliar dalam Kasus BTS, Menpora Dito Ariotedjo Mengaku Telah Beri Klarifikasi
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin