Tingkatkan Pelayanan Publik Melalui Inovasi Bisnis Sosial
Rabu, 7 Juni 2023 | 05:30 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kementerian PANRB) bersama Usaid ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat) menggelar Kompetisi Wirausaha Sosial untuk Negeri atau Winner.
Winner merupakan kompetisi bisnis untuk para wirausaha sosial yang bertujuan mengatasi tantangan tata kelola pemerintahan dan peningkatan pelayanan publik di enam provinsi di Indonesia.
Pendaftaran Winner untuk Provinsi Banten dan Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dilaksanakan pada gelombang I beberapa bulan lalu. Saat ini, untuk gelombang II akan fokus pada empat provinsi lainnya, yakni Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
"Kompetisi Winner berupaya untuk menjalin simbiosis mutualisme, dimana pemerintah daerah sebagai pihak yang memiliki sumber daya namun butuh percepatan penyelesaian masalah terhadap isu prioritas dan wirausaha sosial yang menawarkan solusi dengan inisiatif baru atau inovasi yang dapat membantu memecahkan persoalan," kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB, Diah Natalisa saat membuka FGD Validasi Isu Strategis Pembangunan dan Layanan Kompetisi Winner Provinsi Sumatra Utara, dalam keterangannya Selasa (6/6/2023).
Menurutnya, kolaborasi dan keterlibatan wirausaha sosial dalam pembangunan dan berbagai sektor pelayanan publik, dapat membantu pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas pelayanan publik yang prima.
Keterlibatan wirausaha sosial juga membuka peluang potensi pemanfaatan teknologi dan penciptaan inovasi, untuk menghasilkan penyediaan pelayanan publik yang lebih terjangkau dan berkualitas.
Tiga finalis terbaik dari setiap provinsi akan mendapatkan pendampingan selama kurang lebih satu bulan oleh para ahli dan pemerintah daerah di provinsi yang disepakati. Puncaknya, para finalis akan diundang ke acara eksklusif malam puncak di Jakarta, untuk bertemu dengan para pemangku kepentingan strategis di ekosistem wirausaha sosial, seperti investor, pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta mitra potensial lainnya, yang dapat meningkatkan kapasitas wirausaha sosial tersebut.
Terdapat tujuh isu yang menjadi prioritas dalam kegiatan ini yang patut menjadi perhatian wirausaha sosial dalam menyelesaikan masalah pelayanan publik di tingkat daerah. Isu tersebut adalah pengurangan kemiskinan, kesehatan, air bersih dan sanitasi, akses dan kualitas pendidikan, stunting dan kesehatan ibu dan anak, perkawinan anak, serta pengelolaan sampah.
Diharapkan, kompetisi tersebut dapat menjadi inisiasi percontohan yang berhasil menghubungkan para pelaku wirausaha sosial dengan pemangku kepentingan strategis agar terciptanya peningkatan kapasitas bisnis, sekaligus pemerintah, dalam memecahkan masalah pelayanan publik. Selain itu, Diah juga berharap Winner dapat menjadi role model bagi pelaku wirausaha sosial.
Untuk mengikuti kompetisi ini, calon peserta dapat mendaftarkan diri melalui situs winner. Pendaftaran untuk gelombang II telah dibuka hingga 11 Juni 2023.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Sahroni: Kasus Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara Jadi Pertaruhan Nama Baik Polri
Kasus Brigadir Setyo Herlambang, Polisi Diminta Tak Berikan Pernyataan Tanpa Fakta
Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar
Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo
1
Polri Terbitkan 4 SKCK Bakal Capres dan Cawapres
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri