SEC Minta Aset Binance di AS Dibekukan, Dana Investor Dikembalikan

Washington, Beritasatu.com - Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) mengajukan permohonan darurat di pengadilan federal Washington, D.C. pada Selasa malam (6/6/2023), meminta hakim untuk membekukan aset dari platform kripto Binance di Amerika Serikat dan mengembalikan, baik mata uang fiat maupun kripto, yang dipegang oleh pelanggan layanan tersebut.

Dikutip dari CNBC Internasiopnal, perintah pembekuan aset hanya berlaku bagi dua perusahaan induk Binance di Amerika Serikat, bukan untuk bursa internasional di luar AS yang diatur. Perintah tersebut akan berlaku untuk puluhan akun yang dipegang di Axos Bank, Silvergate Bank yang telah bangkrut, Prime Trust, dan lembaga lainnya.

Dua entitas asing yang juga dikendalikan oleh Zhao, yaitu Sigma Chain dan Merit Peak, berperan sebagai penghubung untuk miliaran dolar uang pelanggan yang dicampur-adukkan secara tidak sah dengan dana Binance, demikian menurut klaim SEC.

SEC mengajukan gugatan terhadap Binance dan Zhao pada hari Senin, dengan tuduhan sebanyak 13 perkara terpisah, bahwa bursa dan Zhao telah berusaha untuk menipu investor, mencampur-adukkan dana secara tidak sah, dan beroperasi sebagai pialang, dealer, dan lembaga kliring yang tidak terdaftar.

Perintah penahanan darurat ini dianggap perlu oleh regulator untuk "mencegah menguapnya aset yang tersedia untuk setiap putusan, mengingat perilaku melanggar hukum yang dilakukan oleh para Tergugat, serta pengabaian terhadap hukum di Amerika Serikat."

Perintah tersebut juga memaksa pendiri Binance, Changpeng Zhao, untuk "membuktikan alasan mengapa perintah penghentian sementara" terhadap Zhao dan kedua perusahaan induknya "tidak harus diberlakukan." Perintah penahanan juga akan mencegah ketiga entitas tersebut untuk menghancurkan bukti-bukti.