Jasa Berdikari Dekati Produsen Kendaraan Listrik Tiongkok
Kamis, 8 Juni 2023 | 05:35 WIB

Jakarta, Beritasatu.com - PT Jasa Berdikari Logistic Tbk (LAJU) jajaki kerja sama dengan produsen kendaraan listrik asal Tiongkok untuk melengkapi armada operasional perusahaan. Saat ini, LAJU memiliki armada operasional sebanyak 448 kendaraan.
Direktur Utama Jasa Berdikari Logistics James Budiarto Tjandrakesuma mengatakan, sebagai perusahaan penyedia jasa logistik terintegrasi, ke depannya LAJU ingin memanfaatkan teknologi kendaraan listrik niaga ramah lingkungan dalam kegiatan operasional perusahaan.
"Sebagai langkah awal, kami tengah menjajaki kerja sama dengan produsen kendaraan listrik niaga terkemuka di Tiongkok,” jelas James, Rabu (7/6/2023).
Baru-baru ini, kata James, pihaknya mengunjungi kantor pusat dan meninjau pabrik Anhui Jianghuai Automobile Group Co Ltd (JAC Motors/JAC), produsen truk listrik ringan terkemuka di Tiongkok.

Kunjungan tersebut bertujuan mengeksplorasi peluang kerja sama LAJU dengan JAC dalam menyediakan kendaraan niaga listrik untuk kegiatan operasional.
"Saat ini, produk truk listrik JAC Motors telah digunakan pelanggan global dengan pengiriman lebih dari 10.000 unit dalam berbagai tipe bodi,” kata Vivian Wen selaku Light Commercial Vehicle Dept International Marketing Chief JAC Motors.
Penjajakan kerja sama yang dilakukan oleh perseroan ini sejalan dengan masih tingginya kebutuhan kendaraan niaga di Indonesia.
Perseroan mengutip riset Mordor Intelligence yang menyebutkan bahwa pasar otomotif Indonesia masih sangat menarik bagi produsen otomotif dunia.
Salah satu faktornya adalah kebutuhan akan kendaraan niaga yang banyak digunakan oleh industri kurir, pengiriman ekspres dan parsel (Courier, Express, Parcel - CEP).
Menurut James, dengan menggunakan kendaraan niaga listrik LAJU ingin memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan menjaga keberlanjutan usaha perusahaan. Pertama, mengurangi emisi gas buang berbahaya yang dihasilkan kendaraan niaga BBM. Sehingga membantu mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap lingkungan.
"Kedua, efisiensi operasional perusahaan karena kendaraan niaga listrik lebih efisien dalam konsumsi energi dan memiliki biaya pemeliharaan yang lebih rendah. Langkah ini juga sejalan dengan upaya global dalam mengadopsi teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mengatasi perubahan iklim,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Tarif Parkir Disinsentif di 24 Lokasi di Jakarta Berlaku mulai Hari Ini 1 Oktober 2023
BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Potensi Gelombang Tinggi di Wilayah Pesisir Indonesia
Mahfud MD Minta Penemuan Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian SYL Diproses
1
B-FILES


ASEAN di Tengah Pemburuan Semikonduktor Global
Lili Yan Ing
Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin