Lembaga Riset Eria Tunjuk Tetsuya Watanabe sebagai Presiden Baru

Jakarta, Beritasatu.com – Economic Research Institute for ASEAN and East Asia atau Eria resmi menunjuk Tetsuya Watanabe sebagai presiden barunya. Di masa kepemimpinannya, Watanabe mengungkapkan Eria bertekad untuk memperkuat sumber daya yang dimilikinya untuk menghasilkan publikasi studi yang bermanfaat untuk kemajuan ASEAN dan Asia Timur.
Sebagai presiden Eria, salah satu misi yang akan dibawa Watanabe ialah memperkuat hubungan dengan para stakeholder, baik dengan pihak pemerintah negara ASEAN dan negara Asia Timur, dengan pengusaha dan investor, serta dengan mahasiswa dari universitas.
“Eria perlu memperkuat sumber daya yang kami miliki sekarang untuk menghasilkan studi yang beragam, dari bidang ekonomi, keamanan, hingga ketahanan pangan. Kami harus memperkuat hubungan kami dengan bermacam-macam stakeholder,” ujar Watanabe dalam peringatan hari jadi Eria yang ke-15 tahun, di Jakarta, Rabu (7/6/2023) malam.
Watanabe mengungkapkan, salah satu program yang akan diusung di bawah kepemimpinannya adalah peluncuran pusat informasi dan inovasi digital. Program yang akan diluncurkan pada September mendatang tersebut memberikan sarana untuk para stakeholder membagikan ide atau pengetahuan yang beragam.
“September ini kami akan meluncurkan pusat informasi dan inovasi digital dengan berbagai stakeholder yang akan membagikan ide, pengetahuan, dan perspektif yang berbeda-beda. Kami berharap dapat mempromosikan transformasi digital di area ini,” kata Watanabe.
Komisaris Utama B-Universe Enggartiasto Lukita yang hadir dalam perayaan hari jadi ke-15 Eria juga menekankan pentingnya lembaga riset dalam melakukan studi untuk memajukan kawasan ASEAN dan Asia Timur.
Enggartiasto berharap Eria akan tetap jadi lembaga riset atau think tank yang selalu berkontribusi memberikan rekomendasi kepada isu-isu di kawasan ASEAN dan Asia Timur. Ia menyebut Eria telah berkontribusi besar terhadap beberapa kesepakatan di kawasan ASEAN dan Asia Timur, salah satunya kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional atau RCEP.
“Pertama, Eria adalah lembaga riset yang telah banyak membahas isu kawasan ASEAN dan Asia Timur, juga sekaligus berkontribusi pada kepemimpinan ASEAN. Kedua, disepakatinya RCEP. Eria telah banyak mempublikasi studi terkait integrasi ASEAN dan Asia Timur,” ungkap Enggartiasto.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Terpasang Semrawut, Kabel Sepanjang 6 Kilometer Dipotong Pemkot Depok
3
Sah, Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri