Minyak Mentah Menguat, Investor Waspadai Pemberontakan di Rusia

Texas, Beritasatu.com - Harga minyak mentah menguat pada penutupan perdagangan hari Senin (26/6/2023) atau Selasa di Asia. Investor mewaspadai apakah akan ada dampak lanjutan dari upaya pemberontakan di Rusia yang dapat mengganggu pasokan energi dari salah satu negara produsen minyak terbesar di dunia.

Tentara bayaran yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin, pemimpin kelompok milisi swasta Wagner, bergerak menuju Moskow pada hari Sabtu, yang dianggap sebagai ancaman terbesar terhadap kekuasaan Vladimir Putin selama 23 tahun.

Kelompok milisi tersebut dilaporkan menguasai kota selatan Rostov-on-Don — di mana beberapa pipa minyak dan gas utama saling beririsan— tetapi pemberontakan bersenjata tiba-tiba dihentikan, kurang dari 24 jam setelah dimulai.

Kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate naik sekitar 0,8% menjadi $69,74 menjadi sedikit di bawah $ 70 per barel pada awal hari Senin, menyusul penurunan hampir 4% pada pekan lalu. Minyak mentah Brent diperdagangkan sekitar 0,8% lebih tinggi menjadi $ 74,47.

Pada hari Sabtu, Putin berjanji akan menghukum siapa pun yang terlibat dalam "pemberontakan bersenjata," dengan menuduh kelompok tersebut melakukan pengkhianatan.

Namun, ketika pasukan Prigozhin akhirnya mundur, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa dakwaan pidana terhadap pemimpin Wagner akan dibatalkan dan bahwa dia akan diberikan perlindungan di Belarus, seperti yang dilaporkan oleh media yang dikendalikan negara, TASS.