ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

212.000 Lebih Karyawan Perusahaan Teknologi Di-PHK Sepanjang Semester I 2023

Penulis: Faisal Maliki Baskoro | Editor: FMB
Sabtu, 1 Juli 2023 | 09:30 WIB
Ilustrasi PHK.
Ilustrasi PHK. (Ist / Ist)

Jakarta, Beritasatu.com - Sepanjang semester pertama 2023 ini telah terjadi lebih dari 212.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di sektor teknologi di seluruh dunia, menurut data yang diolah dari layoffs.fyi, sebuah situs crowdsourcing yang melacak PHK di sektor teknologi.

Penyebabnya antara lain kenaikan suku bunga di AS yang menyebabkan perusahaan-perusahaan teknologi mengalami kesulitan pendanaan di tengah melambatnya perekonomian dan naiknya inflasi. Perusahaan-perusahaan teknologi juga mengalami pertumbuhan yang terlalu pesat di era pandemi sehingga mempekerjakan banyak karyawan. Namun, ketika perekonomian mulai normal, mereka dihadapkan dengan beban gaji karyawan yang terlalu besar.

Amazon menjadi perusahaan dengan PHK terbesar di enam bulan pertama tahun ini ketika memecat 17.000 karyawan pada bulan Maret-April, disusul Google dengan 12.000 karyawan, lalu Microsoft dan Meta dengan 10.000 karyawan masing-masing.

Berikut adalah beberapa PHK yang terjadi di semester pertama 2023

ADVERTISEMENT

1. Ikuti Jejak Amazon dan Microsoft, Google PHK 12.000 Karyawan
Google mem-PHK 12.000 orang tenaga kerjanya karena inflasi dan ancaman resesi yang memaksa pengiklan mengurangi belanja iklan online.

Sundar Pichai, CEO Google dan perusahaan induk Alphabet, mengatakan dalam email yang dikirim ke staf perusahaan pada hari Jumat (20/1/2023) bahwa perusahaan akan segera melakukan PHK di AS. Raksasa teknologi itu akan menawarkan kepada karyawan yang berbasis di AS 16 minggu pembayaran pesangon ditambah dua minggu untuk setiap tahun tambahan mereka telah bekerja di Google, tambah Pichai.

2. Terlalu Banyak Pekerjakan Pegawai, Amazon PHK 18.000 Karyawannya
Amazon akan mem-PHK lebih dari 18.000 karyawan, jumlah yang lebih besar dari rencana awal sebesar 10.000 karyawan. Raksasa e-commerce itu mengaku terlalu banyak mempekerjakan karyawan ketika era pandemi Covid-19.

CEO Andy Jassy mengumumkan rencana PHK pada hari Rabu (4/1/2022), setelah Wall Street Journal memberitakan rencana PHK Amazon.

"Kami biasanya menunggu untuk mengomunikasikan tentang hasil ini sampai kami dapat berbicara dengan orang-orang yang terkena dampak langsung. Namun, karena salah satu rekan tim kami membocorkan informasi ini secara eksternal, kami memutuskan lebih baik untuk membagikan berita ini lebih awal sehingga Anda dapat mendengar detailnya langsung dari saya," tulis CEO Andy Jassy dalam sebuah memo kepada karyawan.

Bagikan

BERITA TERKAIT

Data-Data Pengguna Google Drive Hilang Mendadak, Google Lakukan Investigasi

Data-Data Pengguna Google Drive Hilang Mendadak, Google Lakukan Investigasi

OTOTEKNO
KPU dan Bawaslu Dorong Partisipasi Generasi Muda dalam Pemilu

KPU dan Bawaslu Dorong Partisipasi Generasi Muda dalam Pemilu

BERSATU KAWAL PEMILU
Microsoft Siapkan Kantor di San Francisco untuk Karyawan OpenAI

Microsoft Siapkan Kantor di San Francisco untuk Karyawan OpenAI

OTOTEKNO
Sam Altman Gabung Microsoft Seusai Dipecat OpenAI, Apa Bedanya ChatGPT vs Bing?

Sam Altman Gabung Microsoft Seusai Dipecat OpenAI, Apa Bedanya ChatGPT vs Bing?

OTOTEKNO
70% Karyawan OpenAI Ancam Mundur Setelah Sam Altman Dipecat

70% Karyawan OpenAI Ancam Mundur Setelah Sam Altman Dipecat

OTOTEKNO
Dipecat dari OpenAI, Sam Altman Gabung Microsoft

Dipecat dari OpenAI, Sam Altman Gabung Microsoft

OTOTEKNO

BERITA TERKINI

Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Jadi Kasad Siang Ini

Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Jadi Kasad Siang Ini

HUKUM & HANKAM 11 menit yang lalu
Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

INTERNASIONAL 12 menit yang lalu
Guru Harus Jadi Agen Pencegah Radikalisme di Sekolah

Guru Harus Jadi Agen Pencegah Radikalisme di Sekolah

HUKUM & HANKAM 26 menit yang lalu
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT