Harga Minyak Mentah Melonjak Akibat Pelemahan Dolar

Jakarta, Beritasatu.com - Harga minyak mentah melonjak pada penutupan hari Selasa (11/7/2023) atau Rabu pagi di Asia (12/7/2023), didorong oleh pelemahan dolar AS, harapan akan permintaan yang lebih tinggi di negara-negara berkembang, dan pemangkasan pasokan oleh negara-negara pengekspor minyak terbesar di dunia.

Harga minyak Brent naik US$ 1,71 atau 2,2%, ditutup pada US$ 79,40 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 1,84 atau 2,5%, ditutup pada US$ 74,83.

Harga penutupan Brent adalah yang tertinggi sejak 28 April, sedangkan WTI sejak 1 Mei. Kontrak berjangka solar AS juga berada pada posisi tertinggi sejak 18 April.

Dolar AS turun ke level terendah dua bulan terhadap mata uang lainnya setelah beberapa pejabat Federal Reserve mengisyaratkan bank sentral AS mendekati akhir siklus pengetatan kebijakan moneternya. Dolar yang melemah membuat harga minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Pasar masih menunggu data inflasi AS pada hari Rabu untuk petunjuk mengenai prospek suku bunga. Kenaikan suku bunga dapat melambatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.