Harga Minyak Naik Tipis Didorong Permintaan Tiongkok

Texas, Beritasatu.com - Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan tipis pada akhir perdagangan Kamis (20/7/2023). Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih rendah dari perkiraan dan proyeksi permintaan yang lemah membuat para investor tetap berhati-hati.

Kontrak berjangka Brent untuk bulan September naik sebesar 19 sen atau 0,2% menjadi US$ 79,65 per barel, sementara minyak mentah AS WTI untuk bulan Agustus menguat sebesar 28 sen atau 0,3% menjadi US$ 75,63 per barel.

Harga minyak turun pada sesi sebelumnya setelah data menunjukkan penurunan stok AS yang lebih rendah dari perkiraan analis.

Pemulihan ekonomi Tiongkok setelah mengakhiri pembatasan akibat Covid-19 ternyata kurang dari yang diharapkan. Impor minyaknya meningkat sekitar 50% pada Juni, namun tingkat stoknya juga naik mendekati level tertinggi sepanjang masa. Para pedagang mengatakan bahwa Tiongkok telah membeli minyak mentah Rusia dengan harga diskon.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Badan Energi Internasional (IEA) telah menyatakan bahwa permintaan minyak Tiongkok diperkirakan akan terus meningkat di paruh kedua tahun ini dan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan global.

Data pemerintah Tiongkok menunjukkan impor minyak mentah dari Rusia mencapai rekor tertinggi pada bulan Juni, meskipun diskon terhadap patokan internasional menyusut.

Menurut analis Citi, harga minyak mentah mungkin akan mengalami kesulitan menemukan arah yang jelas dalam beberapa minggu ke depan karena proyeksi permintaan global yang mixed.

Harga minyak Brent telah menembus kisaran yang lebih tinggi bulan ini, setelah terjebak pada level US$ 72-US$ 78 pada bulan Mei dan Juni, tambah analis Citi, berkat pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan risiko geopolitik yang mendukung permintaan.