ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Pesan Gubernur BI ke Milenial: Investasi Jangan Fomo

Penulis: Arnoldus Kristianus | Editor: FER
Senin, 14 Agustus 2023 | 20:02 WIB
Perry Warjiyo.
Perry Warjiyo. (Antara / Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, Beritasatu.com - Bank Indonesia (BI) mendorong generasi milenial untuk meningkatkan literasi keuangan dan berpartisipasi dalam pendalaman pasar keuangan melalui investasi. Pasalnya, saat ini masih banyak investor milenial yang hanya ikutan-ikutan dalam kegiatan investasi atau dikenal dengan istilah fear of missing out (Fomo).

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, melalui pendalaman pasar keuangan, generasi muda dapat ikut berperan dalam pembiayaan pembangunan.

"Nah yang paling penting kita perluas partisipannya khususnya anda yang milenial. Investor ritel itu menjadi sangat penting," ucap Perry Warjiyo dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Indonesia Terdepan (Like It) di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (14/8/2023).

ADVERTISEMENT

Bank Indonesia, bersama Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menggelar acara Like It sebagai salah satu upaya untuk mendorong peningkatan literasi dan pendalaman pasar keuangan.

"Kenapa Like It penting, yang kita investasikan untuk pembiayaan pembangunan. Produknya macam-macam, partisipasinya kita perluas, pricing-nya murah dan infrastruktur kita permudah. Inilah konsep product, pricing, participant, dan infrastruktur," tutur Perry.

Dia mengatakan, pemangku kepentingan menyadari pentingnya peran milenial dan generasi Z. BI mendorong agar literasi keuangan penduduk Indonesia meningkat dan menjadi investor yang sangat tangguh, maju, dan unggul.

Perry membagikan tiga tip agar peningkatan literasi keuangan berdampak positif. Pertama, generasi muda boleh menikmati hidup dengan prinsip You Only Live Once (Yolo), tetapi hal ini tetap harus dijalankan dengan menerapkan prinsip perencanaan keuangan.

"Boleh Anda Yolo tapi pakai planning, karena kalau enggak pakai planning hidup kita jadi insecure. Makanya melalui Like It ini, ayo kita Yolo tetap bisa berinvestasi ke depan tetapi pakai planning," kata Perry.

Kedua, upaya Like It mendidik generasi muda untuk menjalankan investasi secara optimal. Dalam hal ini investasi harus dilakukan dengan memperhatikan fundamental dari instrumen investasi mulai dari profil, return dan risiko investasi.

"Pelajari investasinya. APBN gimana, sahamnya gimana, terus tentukan return-nya, dan risikonya. Anda menghitung tentu return-nya tinggi risikonya yang terkelola. Makanya berhentilah jadi Fomo jangan ikut-ikutan saja karena gengsi, tetapi jadilah pintar," kata dia.

Ketiga, langkah menjalankan investasi harus dilakukan dengan model smart thinking action for best result (star). Sehingga investasi bisa mendapatkan hasil yang terbaik bukan hanya karena mengikuti tren semata.

"Kalau berinvestasi jangan pansos (panjat sosial) atau ingin terkenal. Tetapi jadi star, smart thinking action for best result," kata Perry.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

Ketidakpastian Global Masih Menghantui, Begini Karakteristiknya

EKONOMI
Dampak Kebijakan Suku Bunga terhadap Inflasi Baru Terasa 6 Kuartal Lagi

Dampak Kebijakan Suku Bunga terhadap Inflasi Baru Terasa 6 Kuartal Lagi

EKONOMI
Transaksi ATM dan Kartu Debit Turun, Masyarakat Beralih ke QRIS dan Uang Elektronik

Transaksi ATM dan Kartu Debit Turun, Masyarakat Beralih ke QRIS dan Uang Elektronik

EKONOMI
Bank Indonesia: US$ 2,6 Miliar Modal Asing Masuk ke RI

Bank Indonesia: US$ 2,6 Miliar Modal Asing Masuk ke RI

EKONOMI
Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp 168,81 Triliun

Lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia Capai Rp 168,81 Triliun

EKONOMI
BI: Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% pada Oktober 2023

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 8,99% pada Oktober 2023

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT