ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Wall Street Kembali Alami Koreksi Mingguan Akibat Sentimen the Fed

Penulis: Faisal Maliki Baskoro | Editor: FMB
Sabtu, 23 September 2023 | 09:40 WIB
Ilustrasi bursa saham.
Ilustrasi bursa saham. (AFP / Spencer Platt)

New York, Beritasatu.com - Wall Street mengalami penurunan pada hari Jumat (22/9/2023). Indeks Dow Jones Industrial Average terkoreksi 106,58 poin atau 0,31% ke level 33.963,84. Indeks S&P 500 turun 0,23% menjadi 4.320,06. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite mengalami penurunan 0,09% menjadi 13.211,81.

Saham Ford berhasil naik sebesar 1,9% setelah raksasa otomotif tersebut telah membuat kemajuan dalam negosiasi dengan serikat pekerja United Auto Workers yang sedang melakukan mogok. Sementara itu, saham Stellantis juga naik sedikit, sementara General Motors mengalami penurunan. Activision Blizzard naik 1,7% setelah badan pengawas persaingan usaha Inggris membuka pintu untuk akuisisi US$ 69 miliar oleh Microsoft.

Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden AS Donald Trump dijadwalkan mengunjungi Michigan pekan depan untuk memberikan dukungan kepada serikat pekerja UAW yang mogok kerja.

ADVERTISEMENT

Penurunan pada Jumat ini menandai empat hari beruntun penurunan bagi ketiga indeks utama tersebut. Rangkaian penurunan ini terjadi karena para investor merespons sinyal dari Federal Reserve bahwa bank sentral berencana untuk menjaga suku bunga tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Gubernur the Fed Michelle Bowman mendukung kebijakan hawkish the Fed dan mengatakan suku bunga sebaiknya dinaikkan lagi untuk menurunkan inflasi ke target 2% yang ditetapkan bank sentral.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang didominasi teknologi turun sebesar 2,9% dan 3,6% selama minggu ini. Ini menandai minggu ketiga berturut-turut dengan performa negatif dan performa mingguan terburuk sejak Maret untuk keduanya. Indeks Dow Jones yang berfokus pada saham blue-chip mengalami penurunan sebesar 1,9% selama minggu ini.

Yield obligasi melonjak setelah bank sentral memproyeksikan satu kenaikan suku bunga lagi untuk tahun 2023. Yield obligasi Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sejak tahun 2007 pada minggu ini. Sementara itu, suku bunga 2 tahun menyentuh level tertinggi sejak tahun 2006.

Kekhawatiran juga muncul seputar kemungkinan penutupan pemerintahan yang dapat mengurangi kepercayaan konsumen dan melambatkan ekonomi lebih lanjut. Pemimpin Republikan di Dewan Perwakilan Rakyat mengirimkan dewan tersebut ke dalam masa reses pada hari Kamis.



Bagikan

BERITA TERKAIT

Sambut Akhir Pekan, Wall Street Ditutup Mixed

Sambut Akhir Pekan, Wall Street Ditutup Mixed

EKONOMI
Jelang Libur Thanksgiving, Wall Street Ditutup Menguat

Jelang Libur Thanksgiving, Wall Street Ditutup Menguat

EKONOMI
Kenaikan 5 Hari S&P 500 dan Nasdaq Terhenti karena Fed Indikasikan Tidak Turunkan Suku Bunga 

Kenaikan 5 Hari S&P 500 dan Nasdaq Terhenti karena Fed Indikasikan Tidak Turunkan Suku Bunga 

EKONOMI
Wall Street Ditutup Menguat, Microsoft dan Nvidia Melesat

Wall Street Ditutup Menguat, Microsoft dan Nvidia Melesat

EKONOMI
Wall Street Ditutup Menguat 3 Minggu Berturut-turut

Wall Street Ditutup Menguat 3 Minggu Berturut-turut

EKONOMI
Reli Wall Street Terhenti Setelah Empat Hari

Reli Wall Street Terhenti Setelah Empat Hari

EKONOMI

BERITA TERKINI

Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT