Jokowi Butuh Menteri ESDM yang Berani
Minggu, 12 Oktober 2014 | 18:46 WIB

Jakarta - Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) harus memberi perhatian khusus pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Pertanian.
Pengamat sosial-politik dari Forum Masyarakat Maluku (Formama) Arnold Thenu mengatakan, kabinet Jokowi-JK membutuhkan menteri ESDM yang memiliki keberanian dan nyali yang tinggi untuk menjalankan program-program lima tahun ke depan.
Menurut Arnold, keberanian kandidat menteri bukan diukur dari kemampuannya mengelola bisnis sebuah perusahaan multinasional atau keberhasilannya menjalankan proyek saja.
Menteri ESDM di kabinet Jokowi-JK membutuhkan keberanian sekaligus rasa kecintaan yang tinggi terhadap bangsa dan tanah air.
Dia harus bisa memberantas mafia migas, melakukan renegoisasi terhadap kontrak-kontrak karya pertambangan asing yang selama ini tidak menguntungkan negara dan rakyat, serta penegakan kedaulatan sumber daya alam Indonesia.
"Jadi, bukanlah negoisasi bisnis semata, namun dilandasi oleh kepentingan bangsa bahwa sumber-sumber kekayaan alam negeri ini harus dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat sesuai Pasal 33 UUD 1945," ujarnya.
Mengacu pada bursa kandidat menteri ESDM yang beredar di publik, Arnold menilai, Ketua Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia (Apemindo) Poltak Sitanggang sebagai kandidat yang paling berani dibandingkan nama lain yang beredar.
Dikatakan, Poltak terbukti memenuhi syarat tersebut ketika memenangkan renegoisasi kontrak karya Rio Tinto di Sulawesi. Ia juga sukses merebut lahan seluas 44.000 hektare yang sebelumnya dikuasai oleh perusahan asing.
"Tanpa jabatan apa-apa, Poltak bisa melakukan itu maka dengan duduk sebagai menteri diharapkan dia akan memiliki keberanian dan bisa berbuat lebih dari itu. Inilah yang dibutuhkan oleh Jokowi dan Indonesia sekarang," ujar Arnold.
Dikatakan, nama lain yang beredar saat ini dan berasal dari kalangan pemimpin BUMN, tidak memiliki keberanian yang dibutuhkan seorang menteri ESDM di kabinet Jokowi-JK.
"Prestasi mereka di perusahaan masing-masing lebih karena dukungan fasilitas, keuangan, dan rencana bisnis matang dari perusahaan di belakang mereka. Namun, nyali orang-orang itu untuk melaksanakan program-program Jokowi seperti pemberantasan mafia migas masih diragukan. Bahkan, mereka juga bisa memiliki konflik kepentingan," ujarnya.
Nama Poltak Sitanggang pernah disebut Jokowi sebagai salah satu calon menteri ESDM dalam pertemuan dengan Aktivis 98 di Bali, akhir September lalu.
Ia juga merupakan kandidat menteri peraih polling tertinggi di situs www.kabinetrakyat.org yang dikunjungi oleh 1,2 juta orang. Selain itu Poltak juga diunggulkan dalam poling di www.beranilawanmafia.com yang digagas oleh para mahasiswa Indonesia di Singapura.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Jokowi Enggan Tanggapi Megawati soal Penguasa Ingin Bertindak Seperti Orde Baru

Gagal Lolos Ke Final Piala Dunia U-17, Pelatih Mali Salahkan Kartu Merah

Rencana Hilirisasi Timah, TINS Tunggu Aba-aba dari Pemerintah

Jokowi Lantik Maruli Simanjuntak Jadi Kasad Siang Ini

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Nelayan Diimbau Tidak Beraktivitas

Indonesia Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Rupiah Makin Perkasa ke Rp 15.300-an pada Awal Perdagangan Rabu 29 November 2023

KPU Masih Lakukan Investigasi Terkait Dugaan Kebocoran 204 Juta Data Pemilih

Big Bad Wolf Books, Event Buku Internasional Digelar Awal Desember 2023

Fokus Berantas Korupsi, KPK Ogah Tanggapi Penunjukan Nawawi Dinilai Cacat Hukum

Guru Harus Jadi Agen Pencegah Radikalisme di Sekolah

Review Film Thanksgiving, Perayaan Bahagia Berubah Jadi Teror dan Pembunuhan Berantai

IHSG Rabu 29 November 2023 Dibuka Naik, Saham EDGE Meroket

Kompolnas Pantau Kampanye Pemilu 2024 Hari Pertama di Jawa Barat

Siap Bawa Prabowo Menang Satu Putaran, Ridwan Kamil: Biar Masyarakat Tidak Lelah
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo