Dampak Beras Sintetis, Masyarakat Makin Paham yang Berkualitas

Jakarta - Pemberitaan dan meluasnya publikasi terkait dugaan beras sintetis (plastik) menjadi momentum yang baik bagi masyarakat Indonesia dalam memilih beras berkualitas. Selama ini, edukasi bagi masyarakat untuk memilih beras yang baik dan sehat itu nyaris tidak ada.
“Ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk memilih beras berkualitas,” kata Achmad Subagio selaku pakar pangan Universitas Jember, Jawa Timur, yang juga perintis beras dari singkong yang dikenal dengan Beras Cerdas.
Achmad menjelaskan, selama ini terjadi kesalahpahaman masyarakat dalam memilih beras sehat dan baik untuk memenuhi kebutuhan gizi. Salah satu contoh adalah kekeliruan memilih beras harus berwarna putih.
“Pada dasarnya beras itu bukan putih, tetapi putih kecoklatan. Jadi kalau pilih beras putih itu sudah keliru dan menyalahi beras yang sebenarnya. Kekeliruan inilah dimanfaatkan pihak lain untuk membuat beras yang putih sekali atau menambahkan bahan perekat atau yang lainnya agar semakin putih,” katanya kepada Beritasatu.com.
Secara terpisah, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendorong DPR membentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengusut peredaran beras sintetis yang ditemukan di beberapa daerah.
Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan menegaskan, pembentukan Pansus diperlukan mengingat persoalan beras sintetis butuh penanganan komprehensif yang melibatkan banyak pihak dan menyangkut hajat hidup masyarakat luas.
"Langkah ini perlu dilakukan untuk memastikan masyarakat Indonesia dapat memasuki masa puasa dan Idul Fitri dengan tenang," katanya.
Sumber: Antara
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI
Mira Lesmana Bagikan Tip kepada Milenial yang Ingin Menonton Petualangan Sherina 2
3
Sah, Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
4
B-FILES


Perlukah Presiden/Kepala Negara Dihormati?
Guntur Soekarno
Urgensi Mitigasi Risiko Penyelenggara Pemilu 2024
Zaenal Abidin
Identitas Indonesia
Yanto Bashri