Senin, 5 Juni 2023

Soal Tarif Uap dan Listrik, PLN dan PGE Harus Renegosiasi Harga

Whisnu Bagus Prasetyo / WBP
Jumat, 18 Desember 2015 | 15:23 WIB

Jakarta- Pemerintah harus menjembatani ketidaksepakatan soal revisi harga jual uap/tarif listrik panas bumi dari PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) ke PT PLN (Persero).

Pengamat listrik Fabby Tumiwa, mengatakan dari sisi harga sekarang ini sudah ada dua mekanisme, yakni secara bisnis (B to B) dan ceiling prices. "Sekarang tinggal bagaimana PGE melakukan negosiasi dengan PLN untuk menentukan harga," kata dia.

PGE dan PLN sebelumnya meneken interim agreement yang akan berakhir pada 31 Desember 2015. Interim agreement meliputi perjanjian jual beli uap (PJBU) dan perjanjian jual beli listrik (PJBL) delapan unit pembangkit yang dikelola PGE, yaitu tujuh PJBU unit di Kamojang, Jawa Barat dan Lahendong, Sulawesi Utara dan satu PJBL di Kamojang.

Berdasarkan PJBU/PJBL, untuk Kamojang interim agreement US$ 6,2 sen per kilowatthour (kwh). Sedangkan usulan PGE US$ 7,43 sen per kwh dan usulan PLN US$ 3,3 sen per kwh. Sedangkan untuk pembangkit PGE di Kamojang, interim agreement US$ 9,7 sen per kwh. Adapun usulan PGE US$ 10,11 sen per KWH dan PLN US$ 5,82 sen per kwh. Sementara itu untuk Lahendong, interim agreement sebesar US$ 6,2 sen per kwh dengan usulan PGE US$ 11,11 sen per kwh dan permintaan PLN bergerak mulai dari level US$ 2,69 sen hingga US$ 5,34 sen per kwh.

Advertisement

Menurut dia, yang paling utama adalah harga tersebut masuk dalam kategori harga ekonomis dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti pengembalian investasi dan margin bagi perusahaan. "Jika terpenuhi, sebenarnya tidak lagi menjadi masalah. PLN dan PGE silakan secara terbuka melakukan renegosiasi harga sehingga tidak saling merugikan,” katanya.

Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Yunus Saifulhak, sebelumnya menyatakan proses revisi harga panas bumi bagi PGE berlangsung terlalu lama. Revisi tidak bisa dengan mudah dilakukan lantaran ada beberapa pihak yang khawatir untuk mengambil keputusan.

Sumber: BeritaSatu.com

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

Bagikan

BERITA TERKAIT

PGE Raih Pendapatan Baru dari Carbon Credit US$ 747.000

PGE Raih Pendapatan Baru dari Carbon Credit US$ 747.000

EKONOMI
Laba PGE Naik 50% Jadi Rp 1,9 Triliun Berkat Efisiensi dan Pendapatan

Laba PGE Naik 50% Jadi Rp 1,9 Triliun Berkat Efisiensi dan Pendapatan

EKONOMI
PGE Siap Sambut Pengembangan Proyek Energi Baru dan Terbarukan

PGE Siap Sambut Pengembangan Proyek Energi Baru dan Terbarukan

NASIONAL
Dirut PLN Jabarkan Keunggulan Mobil Listrik Dibanding Mobil Konvensional

Dirut PLN Jabarkan Keunggulan Mobil Listrik Dibanding Mobil Konvensional

OTOTEKNO
Berkoordinasi, PLN dan ESDM Perkuat Pasokan Listrik Jakarta, Banten, dan Jabar

Berkoordinasi, PLN dan ESDM Perkuat Pasokan Listrik Jakarta, Banten, dan Jabar

EKONOMI
Dukung Proyek Kereta Cepat, PLN Sukses Operasikan 5 Infrastruktur Ketenagalistrikan

Dukung Proyek Kereta Cepat, PLN Sukses Operasikan 5 Infrastruktur Ketenagalistrikan

EKONOMI

BERITA TERKINI

Peter Gontha Beri Kode Bintang Tamu Java Jazz Tahun Depan

LIFESTYLE 2 menit yang lalu
1049105

Top News: Asal Mula Kampung Buddha di Ponorogo hingga Daftar Orang Kaya di Indonesia

NASIONAL 14 menit yang lalu
1049104

Jelang Iduladha, Pemprov Kepri Pastikan Kebutuhan Sapi Kurban Cukup

NUSANTARA 16 menit yang lalu
1049103

Ratusan Pelaku Tawuran Jogja Ditangkap

NUSANTARA 26 menit yang lalu
1049102

Jemaah Majalengka Viral Ingin Beri Makan Ayam Lebih Tenang Setelah Dapat Perawatan

NASIONAL 37 menit yang lalu
1049101

Celta vs Barcelona: Blaugrana Tumbang di Kandang Celta

SPORT 46 menit yang lalu
1049100

BMKG Prakirakan Hujan Ringan Akan Mengguyur Wilayah Jakarta Malam Ini

MEGAPOLITAN 49 menit yang lalu
1049099

Libur Panjang Usai, Jumlah Penumpang KA di Daop 8 Naik 30 Persen

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1049098

Arca Ganesha Kembali Dipasang di Bibir Kawah Gunung Bromo

NUSANTARA 1 jam yang lalu
1049097

Ada Nasi Uduk, Soto, hingga Serabi di Makkah, Penjualnya Asal Myanmar

NASIONAL 2 jam yang lalu
1049037
Loading..
TAG TERPOPULER

ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon