ICSA Gelar Konferensi GCG Internasional

Jakarta - Ketua Umum Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA), Hardijanto Saroso mengatakan, peran corporate secretary (Corsec) sangat strategis dan sentral dalam mengembangkan dan melaksanakan good corporate governance (GCG) di Indonesia.
"Itu merupakan tugas utama Corsec sebagai salah satu pilar pelaksana GCG dalam perusahaan," ujar Hardi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/10).
Menurutnya, ICSA mendapatkan kehormatan untuk menjadi penyelenggara 1st International Conference on Good Corporate Governance yang rencananya akan digelar pada tanggal 1 sampai 3 November 2017, di Pullman Hotel Thamrin, Jakarta.
"Tujuan dari konferensi ini adalah untuk mendapatkan pandangan atas perkembangan dan tantangan komitmen pelaksanaan dan sistem GCG yang ada di regional Asia terutama Asean," jelasnya.
Melalui ajang ini, kata Hardijanto, ICSA juga ingin mendorong Indonesia sebagai salah satu negara dengan investment grade terbaik di kawasan Asean. Terlebih, lanjut dia, potensi Indonesia sendiri terbilang sangat luar biasa karena memiliki pangsa pasar yang besar.
"Regulator sendiri sangat mendukung kiprah ICSA dalam menjalin relasi di tingkat regional dan internasional," kata Hardijanto.
Wakil Ketua Umum ICSA yang sekaligus ketua penyelenggara 1st International Conference on GCG, Khaterine Grace menambahkan, sampai dengan saat ini sudah confirmed 13 pembicara mewakili Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, Hongkong, Vietnam dan Australia.
"Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, confirmed akan hadir membuka sekaligus menjadi keynote speaker. IDX juga full support menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan makan malam bagi peserta konferensi. Dari sisi korporasi, akan hadir Diligent Corporation, Bank Mandiri, XL Axiata dan Go-jek Indonesia untuk memberikan pandangan mengenai GCG di media sosial," jelasnya.
Penyelenggaraan konferensi ini, lanjut Grace, diharapkan semakin memperkuat kolaborasi jaringan regional sebagai bagian dari Asean Economic Community untuk menciptakan korporasi yang kompetitif melalui konektivitas ekonomi global.
"Media sosial juga akan menjadi topik bahasan yang penting untuk memperkuat dan juga melemahkan suatu korporasi. Korporasi harus bisa memahami media sosial untuk memastikan mereka siap untuk menangani resiko dan benefit yang ada," jelas Grace.
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Airlangga: Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Kunci Turunkan Emisi Karbon

Aksi Viral di Medsos, 5 Pelaku Begal di Deli Serdang Ditangkap Polisi

Wendi Cagur Berani Pijat Kretek, Mengaku Sering Nyeri Pada Persendiannya

Minat Belanja Elektronik Saat Libur Nataru Tinggi

Prabowo Masih Aktif di Kantor, Belum Ambil Cuti di Hari Kedua Masa Kampanye Pilpres

Tindakan KPK dalam Kasus Firli, Potensi Peningkatan Kepercayaan Masyarakat

Denny Sumargo Pilih Pijat Kretek Jadi Terapinya, Lama Tak Main Basket Tubuhnya Merasa Kaku

Sesi Siang Perdagangan Rabu 29 November 2023, IHSG Turun ke 7.038

Dilantik Jadi Kasad Baru, Letjen Maruli Simanjuntak Punya Harta Rp 52,88 Miliar

Sudah Diberhentikan, Firli Bahuri Tak Lagi Dapat Pengawalan

Era Digital, 90% Transaksi BCA Dilakukan Lewat Mobile dan Internet Banking

Pendaftar Haji 2024 di Jawa Timur Sudah Mencapai Lebih dari 1 Juta Orang


Tiongkok Mulai Ditinggalkan, Produsen iPhone Foxconn Investasi Rp 23,1 Triliun di India

Jumat, Polda Metro Jaya Panggil Aiman soal Oknum Aparat Tak Netral
1
5
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo