ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Ketua Gapki Apresiasi Aturan Baru Pungutan Ekspor

Penulis: Heru Andriyanto | Editor: HA
Rabu, 5 Desember 2018 | 21:53 WIB
Ketua Gapki Joko Supriyono.
Ketua Gapki Joko Supriyono. (Beritasatu)

Jakarta - Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono memuji keputusan pemerintah untuk membebaskan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) jika harganya di bawah US$ 570 per ton.

Dalam wawancara dengan Beritasatu.com di Jakarta, Rabu (5/12), Joko mengatakan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait hal itu akan sangat membantu para eksportir dan petani sawit saat ini, ketika harga sawit global sangat rendah sehingga tidak menutup biaya produksi.

"Kita dukung, pemerintah juga merivisi PMK mengenai pungutan, saya pikir sih dia sudah melihat angka 570 itu sebagai baseline (batas bawah) production cost kita. Kalau di bawah itu kita rugi," kata Joko.

Kebijakan baru ini menurut Joko akan memberi ruang tambahan bagi eksportir untuk mendapatkan laba. Selanjutnya, dia mengimbau agar para eksportir mengumumkan stok masing-masing sehingga total stok nantinya bisa diturunkan untuk mendorong harga agar bisa naik.

ADVERTISEMENT

"Saya berlogika begini-- harapan saya para eksportir ini segera merilis stoknya karena dengan dinolkan (pungutan ekspornya) ini ada ruang marjin $50," kata Joko.

"Harapan saya stok ini bisa dirilis, dan kemudian stok akan turun, kemudian sentimen pasarnya akan positif. Terima kasih pemerintah sudah merevisi PMK."

Joko mengatakan kebangkitan industri sawit nasional sangat penting karena akan punya dampak kepada sektor-sektor lain.

"Ketika sawit ini mengalami gangguan, mengalami guncangan, maka banyak sendi-sendi ekonomi lain yang terpengaruh. Begitu pentingnya sawit, ketika ini mengalami guncangan maka banyak impact-nya ke sektor ekonomi yang lain," kata Joko.

"Bahkan (menurut) teman saya di otomotif, salah satu indikatornya harga sawit. Kalau harga sawit naik penjualan sepeda motor naik, kalau harga sawit turun, penjualan sepeda motor memble."

Menurut Joko, untuk jangka pendek yang harus dibantu pemerintah adalah petani dan perusahaan eksportir supaya tidak rugi.

"Karena kalau perusahaan rugi, petani rugi, maka mesin pecetak profit, mesin pencetak pajak, mesin pencetak lapangan kerja akan terganggu. Ini dibantu dulu," kata Joko.

Untuk itu, Joko mengapresiasi pemerintah yang merevisi PMK tentang pungutan ekspor CPO.

Saksikan wawancara selengkapnya:



Sumber: BeritaSatu.com

Bagikan

BERITA TERKAIT

100% Anggota Gapki Sudah Isi Sistem Informasi Perizinan Kebun

100% Anggota Gapki Sudah Isi Sistem Informasi Perizinan Kebun

EKONOMI
Dampak El Nino terhadap Produksi CPO Akan Terasa Tahun Depan

Dampak El Nino terhadap Produksi CPO Akan Terasa Tahun Depan

EKONOMI
Tiongkok Paling Banyak Sedot Minyak Sawit Indonesia

Tiongkok Paling Banyak Sedot Minyak Sawit Indonesia

EKONOMI

BERITA TERKINI

Kaesang Gabung PSI, Gibran Ungkap Ada yang Coba Adu Domba dengan Alam Ganjar

BERSATU KAWAL PEMILU 2 menit yang lalu
1068736

Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Massa 212 Diprediksi Dukung Prabowo

BERSATU KAWAL PEMILU 7 menit yang lalu
1068734

Jadi Ketum PSI, Kaesang Beri Pesan Menyentuh untuk Jokowi

BERSATU KAWAL PEMILU 18 menit yang lalu
1068733

Satgas BLBI Sita 3 Aset Obligor BLBI Senilai Rp 111,2 Miliar

EKONOMI 21 menit yang lalu
1068731

3 Santri Ponpes Imam Asy-Syafii Tewas Tenggelam di Pantai Lowita Pinrang

NUSANTARA 24 menit yang lalu
1068730

Tewaskan 4 Orang, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Maut di Exit Tol Bawen

NUSANTARA 39 menit yang lalu
1068728

Seleksi Calon Deputi Penindakan KPK Sisakan 3 Nama, Siapa Saja?

NASIONAL 40 menit yang lalu
1068727

Polda Metro Masih Cari Alamat 2 Wanita Pemeran Film Dewasa Jaksel

MEGAPOLITAN 49 menit yang lalu
1068726

Bahlil: TikTok Izinnya Media Sosial, Bukan untuk Jualan

OTOTEKNO 50 menit yang lalu
1068725

Guru Madrasah di Demak Dibacok Murid Seusai Bagikan Soal Ujian

NUSANTARA 50 menit yang lalu
1068724
Loading..
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ARTIKEL TERPOPULER





Foto Update Icon
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT