Jakarta, Beritasatu.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) berharap industri ritel modern di Indonesia pada tahun ini bisa mencapai pertumbuhan dua digit, atau sekitar 10 persen hingga 12 persen. Tahun lalu, pertumbuhannya baru mencapai 8,6 persen dengan total pendapatan dari peritel yang tergabung dalam Aprindo sekitar Rp 230 triliun.
"Tahun ini, kita berharap pertumbuhannya bisa double digit yang pertama setelah lima tahun terakhir. Kita berharap antara 10 persen sampai 12 persen,” kata Ketua Aprindo, Roy Nicholas Mandey, di Hypermart Puri Indah, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).
Harapan Roy ini dilontorkan melihat keberhasilan pemerintah dalam menjaga inflasi. Apalagi survei Bank Indonesia juga menyebutkan bahwa Indeks Kepercayaan Konsumen saat ini mencapai 124,5.
"Angka 100 ini menandakan sikap optimisme dari masyarakat untuk berbelaja produk-produk lokal yang ada di Indonesia pada toko modern. Ini salah satu indikator yang selalu dipakai. Kalau beberapa hal ini bisa positif, tentunya kita berharap konsumsi akan positif," kata Roy.
Bulan Ramadan ini, menurut Roy, juga menjadi momen terbesar bagi para pelaku industri ritel untuk meningkatkan pendapatan. Apalagi selama ini kontribusi transaksi di momen Ramadan bisa mencapai 40 persen sampai 45 persen dari target tahunan Aprindo.
"Di dalam industri ritel, ada dua hal yang bisa mendongkrak transaksi, yaitu event dan festive. Moment Ramadan ini adalah festive, pembelanjaannya diprediksi akan meningkat sampai H-3 Lebaran," kata Roy.
Sumber: BeritaSatu.com