Para investor cenderung wait & see dan melepas sahamnya terlebih dahulu, di tengah ketidakpastian hasil KTT Uni Eropa.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan kembali melanjutkan pelemahannya sekaligus menahan rally yang terjadi sejak awal pekan ini.
"Akhir pekan ini, IHSG masih kembali bergerak mixed dengan kecenderungan melemah," kata analis OSO Securities, Fanny Suherman, hari ini.
Dia mengatakan, selain faktor akhir pekan, pelemahan ini dipicu keluarnya data aplikasi klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang melonjak mendekati level tertinggi tahun ini. "Ini membawa sentimen negatif ke market," kata Fanny.
Secara teknikal, kata dia, indikator momentum RSI telah kembali menunjukkan pelemahan. Fanny memperkirakan, hari ini IHSG akan bergerak pada level 3838 – 3946.
Pada perdagangan kemarin 28/06) IHSG ditutup terkoreksi cukup dalam sebesar 47,29 poin (1,20 persen) ke level 3.887,58. Para investor cenderung
wait & see dan melepas sahamnya terlebih dahulu, di tengah ketidakpastian hasil KTT Uni Eropa.
Nilai transaksi di pasar reguler hanya mencapai 44,56 persen dari seluruh nilai transaksi di BEI sebesar Rp6,94 triliun. Seluruh indeks sektoral mengalami penurunan, di mana indeks sektor mining merupakan sektor yang mengalami koreksi cukup dalam dibanding indeks sektoral lainnya (2,57 persen).
Untuk saham pilihan hari ini adalah UNTR, BMRI, TLKM, BBRI, ASII, INTP, SMGR, GGRM, PGAS, dan BDMN.
Untuk
trading idea adalah saham GGRM. Kemarin saham GGRM turun 4,8 persen dan membentuk pola candle bearish engulfing. Hal ini adalah tanda saham GGRM akan berubah trend menjadi bearish kembali.
Indikator CCI dan stochastic baru saja membentuk dead cross yang mengindikasikan saham GGRM hari ini akan melanjutkan pelemahan. Selain itu, saham ini juga telah memotong MA 5 yang memungkinkan pola downtrend terjadi kembali.
Rekomendasi:
SOH untuk GGRM dengan target price 60.000 dan support pada 57.650.