UBS: Pemangkasan Suku Bunga The Fed Tidak Akan Menyelamatkan Pasar Modal
Minggu, 6 Oktober 2019 | 12:54 WIB

New York, Beritasatu.com - Biasanya, jika bank sentral AS (the Fed) memangkas suku bunga, akan diikuti dengan menguatnya pasar modal AS. Namun, UBS memperingatkan korelasi tersebut sudah tidak berlaku lagi.
Faktanya, indeks S&P 500 mengalami penurunan sejak the Fed memangkas suku bunga Juli lalu, pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Menurut UBS, korelasi antara price-earnings ratio S&P 500 dengan suku bunga the Fed sudah tidak berlaku akibat periode suku bunga rendah yang berkepanjangan awal tahun 2000-an.
"Pemangkasan suku bunga the Fed tidak mempengaruhi kenaikan saham seperti di era 1990an. Di era 1990an, korelasi terbalik antara suku bunga dengan P/E ratio masih kuat, tetapi korelasi itu tidak berlaku lagi saat ini," kata analis ekuitas UBS Francois Trahan dalam risetnya, Selasa (1/10/2019).
Wall Street Naik Dipicu Peningkatan Ekspektasi Penurunan Suku Bunga
Di akhir kuartal ketiga, indeks S&P 500 hanya mencatat kenaikan tipis. Dalam beberapa bulan terakhir, investor diguncang sentimen perang dagang. Industri manufaktur AS mengalami kontraksi pada bulan Agustus, penurunan pertama sejak 2016.
Menurut data Institute for Supply Management, permintaan ekspor juga melambat ke level terendah sejak April 2009, di mana ini adalah indikasi penting karena secara historis, diikuti dengan melambatnya pertumbuhan S&P 500.
"Meskipun ISM turun ke bawah level 50, sentimen investor tetap positif karena mereka percaya bahwa pemangkasan suku bunga akan menopang P/E S&P 500 seperti di era 1990an," ujar Trahan.
Wall Street Naik karena Tingkat Pengangguran Berkurang
Pasar memprediksi kemungkinan 40 persen terjadi pemangkasan suku bunga di akhir Oktober dan 67 persen probabilitas di bulan Desember, menurut CME FedWatch.
Namun, Trahan memperingatkan optimisme pemangkasan suku bunga terganggu dengan ketidakpastian politik AS, yaitu potensi pemakzulan Presiden Donald Trump.
Trump Tuding Demokrat Lakukan Kudeta
BERITA TERKAIT
BERITA TERKINI

Selalu Unggul di Lembaga Survei, Prabowo-Gibran Dinilai Bukan Dinasti Politik

Syed Modi India International: Semua Wakil Indonesia Lolos

Bosan Jadi Artis, Billy Syahputra Ingin Dagang Seblak

Rosan Roeslani Umumkan Otto Hasibuan Masuk TKN Prabowo-Gibran

Istigasah Sebelum Kampanye Pemilu 2024, Mardiono: Momen Wujudkan Kembalinya Kejayaan PPP

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Saksikan Final Piala Dunia U-17 di Stadion Manahan Solo

Kemendag Siap Dukung Kebutuhan Operasi Freeport untuk Smelter Gresik

Apindo Akan Buat Daftar Produk Terkait Israel

Situs KPU Dibobol, 204 Juta Data Pemilih Bocor dan Dijual Peretas

Apindo Jabar Sayangkan Masih Ada Pejabat Daerah Naikkan Upah di Atas 16%


Kalah Adu Penalti Lawan Jerman, Pelatih Argentina: Namanya Untung-untungan

KPK dan Polda Metro Jalin Koordinasi untuk Pemeriksaan SYL Cs Besok

Atap Gedung SDN di Kebumen Ambruk Akibat Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Kasus Korupsi SYL, Politikus PDIP Vita Ervina Dicecar 28 Pertanyaan oleh KPK
1
Gencatan Senjata Israel-Hamas Diperpanjang 2 Hari
B-FILES


Pemilu 2024 vs Kesejahteraan Mental Generasi Z
Geofakta Razali
Rakernas IDI dan Debat Pilpres 2024
Zaenal Abidin
Indonesia dan Pertemuan Puncak APEC
Iman Pambagyo