Jakarta, Beritasatu.com - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berencana merilis obligasi penerbitan umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp 3 triliun. Pada tahap pertama, perseroan menargetkan meraup dana Rp 1,5 triliun.
"Dana hasil penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2019 akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan pembayaran kembali utang perseroan," kata Direktur Utama PT Indonesia Infrastructure Finance, Reynaldi Hermansjah di sela paparan publik PUB perseroan di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Obligasi berperingkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) ini akan diterbitkan dalam tiga seri yakni Seri A bertenor satu tahun dengan indikasi kupon bunga 6,35 persen-6,95 persen, Seri B bertenor tiga tahun ditawarkan 7,2 persen-7,8 persen dan Seri C bertenor lima tahun ditawarkan 7,5 persen - 8,2 persen.
Reynaldi Hermansjah mengatakan, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu prioritas Pemerintah Indonesia, sehingga diperkirakan industri infrastruktur nasional akan semakin berkembang. Lebih dari Rp 6.000 triliun dibutuhkan untuk mendanai pembangunan infrastruktur, oleh karenanya dibutuhkan pendanaan infrastruktur.
"Peluang ini memberikan kesempatan bagi IIF untuk mempercepat dan meningkatkan partisipasi sektor swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata Reynaldi Hermansjah.
Pemegang saham mayoritas IIF merupakan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), yang memiliki 30 persen saham IIF. Selain itu, IIF juga mendapatkan dukungan dari pemegang saham lainnya yakni International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), Deutsche Investitions- und Entwicklungsgesellschaft mbH (DEG) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) dalam penerbitan obligasi ini.
Adapun jadwal pelaksnaaan bookbuilding pada 3 Desember 2019 dan penawaran umum pada 13-16 Desember 2019. Sementara itu, pencatatan emisi pada 18 Desember 2019 dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Desember 2019.
Sumber: BeritaSatu.com