Saat ini jumlah kelas menengah di Indonesia semakin meningkat dan telah mencapai 100 juta orang
Semakin meningkatnya kelas menengah di Indonesia membuat permintaan akan birokrasi yang cepat dan bertele-tele tidak bisa terhindarkan. Untuk itu, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus mempercepat birokrasi untuk menyelesaikan kemauan kelas menengah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan, saat ini jumlah kelas menengah di Indonesia semakin meningkat dan telah mencapai 100 juta orang. Kelas menengah tersebut, menurut dia, membutuhkan pelayanan birokrasi yang cepat.
"Birokrasi yang ada sekarang di pemerintahan dan BUMN sudah tidak cocok dengan keinginan kelas menengah. Keinginan serba cepat tapi lama. Pilihannya kelas menengah ikut birokrasi atau birokrasi ikut kelas menengah," ujar Dahlan di Jakarta, hari ini.
Namun, menurut Dahlan, tidak mungkin masyarakat kelas menengah yang menyesuaikan lambatnya birokrasi. Pasalnya, jika hal tersebut terjadi, menurut dia, hal tersebut merupakan sebuah kemunduran.
Menurut dia, jika pemerintah dan BUMN sebagai bagian dari birokrasi tidak merespon baik hal tersebut, Indonesia bisa gagal sebagai bagian dari negara modern. Padahal, saat ini dengan jumlah kelas menengah yang cukup besar dan skala ekonomi yang sudah mencapai 51 persen di ASEAN membuat Indonesia berpotensi besar menjadi negara modern.
"Karena itu, pemerintah dan BUMN harus mampu bergerak semakin cepat untuk menyesuaikan dengan kelas menengah agar tetap menjadi negara yang modern," tambah dia.
