New York, Beritasatu.com - Wall Street mengalami koreksi terparah sejak 1987 pada penutupan perdagangan Senin (16/3/2020). Indeks S&P 500 turun ke titik terendah sejak Desember 2018 akibat pandemik virus corona.
Dow Jones Industrial Average anjlok 12,9 persen ke 20.188,52 pada penutupan, S&P 500 terkoreksi 12 persen ke 2.386,13, dan Nasdaq kandas 12,3 persen ke 6.904,59. Koreksi Dow Jones adalah yang terparah sejak Black Monday 1987, saat di mana Dow terkoreksi 22 persen.
Perdagangan sempat dihentikan selama 15 menit beberapa saat setelah pembukaan karena indeks S&P 500 turun 8 persen dan memicu circuit breaker.
Presiden Donald Trump mengimbau warga AS untuk menghentikan aktivitas sosial dan menghindari kerumunan lebih dari 10 orang selama 15 hari ke depan. Trump juga memperingatkan bahwa resesi berpotensi terjadi.
"Pasar terombang-ambing tanpa adanya pegangan. Tidak ada petunjuk mengenai sejauh apa dampak virus ini," kata Jeffrey Kleintop, chief global investment di Charles Schwab, kepada Reuters.
Pada hari Minggu, Bank Sentral AS (the Fed) memangkas suku bunga acuan ke kisaran 0-0,25 persen dari sebelumnya di 1-1,25 persen dan meluncurkan kembali program quantitative easing atau stimulus senilai US$ 700 miliar dalam rangka memerangi dampak virus corona terhadap perekonomian.
Hingga Senin, terdapat 182,239 kasus positif corona di seluruh dunia dengan korban jiwa 7.140 orang. Di AS, terdapat 4.597 kasus, naik 917 kasus dari hari Minggu, dengan korban jiwa bertambah 18 orang menjadi 86 orang.
Sumber: BeritaSatu.com