Surabaya, Beritasatu.com - PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) mendukung upaya pemerintah dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona baru atau covid-19, dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan di dalam kegiatan operasionalnya.
Baca: SPIL dan Deliveree Gabungkan Solusi Digital
"Diantaranya adalah menambah frekuensi sanitasi dan desinfektasi di beberapa kantor dan depo container. Di tengah pencegahan ini, SPIL tetap beroperasi seperti biasa," kata GM Commercial SPIL, Jimmy Liesensia, Kamis (19/3/2020).
Menurut Jimmy, tindakan pencegahan lainnya difokuskan pada kegiatan operasional. Seperti saat loading pengambilan barang dan proses pengantaran barang. Area depo kontainer untuk pekerjaan stuffing (pengisian barang) dan stripping (pengeluaran barang) juga dipastikan kebersihannya. "Termasuk juga memasang beberapa hand sanitizer, serta melakukan desinfektasi untuk mencegah proses penularan virus corona,” jelas Jimmy.
Selain pencegahan pada bagian operasional, karyawan dan tamu yang akan memasuki kantor, juga dicek secara rutin dengan menggunakan therman gun agar dapat mengetahui suhu tubuh karyawan. "Karyawan yang merasa kurang sehat pun disarankan untuk tidak memaksakan diri bekerja, harus istirahat di rumah dan memeriksakan kondisi tubuhnya ke rumah sakit rujukan,” katanya.
Untuk meminimalisir resiko penularan, SPIL juga menghimbau kepada semua pelanggannya untuk menggunakan aplikasi mySPIL dalam setiap proses logistik. Program aplikasi mySPIL itu mulai dikembangkan oleh SPIL sejak 2016 lalu dan merupakan aplikasi pertama dalam industri logistik di tanah air.
Baca: Jokowi Kritik Biaya Logistik Antardaerah Mahal
Menurut Jimmy, dalam aplikasi itu pelanggan tidak hanya bisa membuat booking, e-SI, e-BL dan melakukan pembayaran melalui virtual account saja. Namun juga bisa melihat posisi barang yang dikirim melalui aplikasi tersebut.
Fokus utama dari penerapan teknologi digital ini untuk meningkatkan layanan pengangkutan kepada pelanggan, baik untuk angkutan pelayaran laut (shipping), maupun darat (trucking). Dan pengguna mySPIL, setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Tercatat hingga akhir tahun 2019, persentase pengguna mySPIL telah melebihi angka 80 persen.
"Penggunaan aplikasi ini akan mempermudah aktivitas pekerjaan logistik, dimana para pelanggan tidak perlu risau akan operasional bisnisnya. Termasuk juga harus repot-repot antre, di tengah himbauan untuk social distancing dan limited work from home," tandas Jimmy.
Sementara itu, Ketua Persatuan Pengusaha Pelayaran Nasional Indonesia atau INSA (Indonesian National Shipowners Association) Surabaya, Stenvens H Lesawengen, menyatakan bsaat ini pengiriman barang melalui transportasi pelayaran mengalami penurunan dan kemungkinan kondisi ini masih berlangsung hingga akhir lebaran.
"Kita berharap semuanya cepat pulih, dan disiplin mengikuti standar prosedur yang sudah diatur oleh pemerintah, agar penyebaran virus ini bisa diminimalisir,” kata Stenvens.
Sumber: BeritaSatu.com