Chicago, Beritasatu.com - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB (20/3/2020), ketika investor berbondong-bondong ke logam mulia sebagai aset berisiko rendah (safe haven), meskipun nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan ekuitas menguat.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April 2020 naik US$ 1,4 atau 0,09 persen, menjadi US$ 1.479,3 per ons. Sedangkan emas berjangka jatuh US$ 47,9 atau 3,1 persen menjadi US$ 1.477,9 per ons pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB).
Para investor khawatir tentang gambaran ekonomi yang lebih besar sehingga safe haven seperti emas menarik bagi mereka.
BACA JUGA
Emas juga mendapat dukungan karena laporan klaim pengangguran mingguan yang dirilis Kamis (19/3/2020) oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan meningkat lebih buruk dari yang diperkirakan 70.000 menjadi 281.000 klaim selama pekan yang berakhir 14 Maret.
Para analis pasar menghubungkan banyaknya klaim pengangguran tersebut akibat perlambatan ekonomi menyusul pandemi virus corona (COVID-19).
Sayangnya kenaikan emas dibatasi penguatan bursa AS. Dow Jones Industrial Average naik 188,27 poin, atau 0,95 persen menjadi 20.087,19, S&P 500 naik 11,29 poin, atau 0,47 persen menjadi 2.409,39 dan Nasdaq Composite naik 160,73 poin, atau 2,3 persen menjadi 7.150,58.
Emas juga tertekan penguatan dolar AS. Indeks dolar naik 1,50 poin atau 1,48 persen, ke level 102,66. Dolar mencatat posisi tertinggi baru tiga tahun karena permintaan terus meningkat meskipun ada suntikan likuiditas bank-bank sentral di seluruh dunia.
Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei 2020 naik 36,2 sen atau 3,08 persen, menjadi US$ 12,144 per ons. Platina untuk pengiriman April turun US$ 8,2 atau 1,36 persen menjadi US$ 596,8 per ons.
Sumber: Reuters, Antara