Jakarta, Beritasatu.com - Merebaknya kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia cukup mengkhawatirkan masyrakat dan juga pemerintah. Hal tersebut juga dirasakan dampaknya oleh para pengusaha dan pelaku bisnis di Indonesia. Hal serupa juga dirasakan oleh para Fintech Peer to Peer di Indonesia seperti perusahaan Fintech Asetku.
Namun demikian, Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan menegaskan kinerja perusahannya hingga kini tetap stabil dengan akumulasi penyaluran dana hingga Rp 8,7 triliun di seluruh Indonesia.
"Hingga saat ini, belum ada dampak akibat pandemik Covid-19. Ini tidak menjadikan Asetku lengah dan tetap waspada akan potensi risiko yang mungkin terjadi. Beberapa strategi bisnis telah diterapkan Asetku untuk menjaga kualitas layanan. Salah satu bentuk mitigasi risiko Asetku adalah terus bekerjasama dengan seluruh tim dan partner di dalam negeri untuk memastikan semua operasi dapat berjalan normal," tegas Adrisyah dalam keterangan pers, Jumat (20/3/2020).
Mitigasi risiko yang telah dilakukan ialah bekerja sama dengan asuransi. Asetku terus meningkatkan kerja sama dengan perusahaan Asuransi Staco Mandiri untuk menjaga agar dana pokok lender tetap aman apapun kondisinya.
"Tim Risk Asetku telah melakukan upaya pencegahan dan modelling-modelling risiko, serta langkah-langkah mitigasi untuk menjamin keamanan transaksi dan data selama kondisi krisis pandemik ini berlangsung," lanjutnya.
Senada dengan Adrisyah, Chief Risk Officer (CRO) Asetku, Jimmi Adhe Kharisma menyatakan bahwa Asetku telah meningkatkan dan menyesuaikan algoritma sistem mitigasi risiko yang disesuaikan dengan kondisi saat ini.
"Hal ini diharapkan dapat menyeleksi lebih ketat calon-calon peminjam sehingga pendanaan tetap aman dan nyaman. Walaupun sejauh ini tingkat keberhasilan bayar 90 Hari kami masih di angka 100 persen. Namun tidak mengurangi antisipasi kami. Pendanaan untuk produk pinjaman tenor 4 bulan keatas untuk saat ini tidak akan tersedia untuk didanai oleh retail/individual Lender di Asetku, berdasarkan kebijakan strategi bisnis yang telah diputuskan oleh management," tandasnya.
Asetku sendiri menyatakan mendukung dan menerapkan kebijakan OJK dengan work from home untuk keamanan karyawan tanpa mengurangi kinerja dan keamanan data pelanggan.
Sumber: BeritaSatu.com