Jakarta, Beritasatu.com- Diikuti beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp 507,41 miliar, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali berhasil melanjutkan lajunya di zona hijau dan masuk ke level psikologis 4.700. Setelah dibuka naik 0,15 persen atau 6,91 poin ke level 4.648,47 pada Kamis (28/5), IHSG terus bertahan di teritori positifnya hingga ditutup menguat 1,42 persen atau 66,08 poin ke 4.707,64.
Di mana, dari 10 sektor saham, delapan mengalami kenaikan dan yang terbesar adalah di sektor keuangan dengan kenaikan 3,94 persen. Sedangkan, dua sektor lainnya turun dan yang terdalam adalah di sektor infrastruktur dengan 0,76 persen.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 730.973 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,46 miliar lembar saham senilai Rp 11,59 triliun. Sebanyak 195 saham naik 196 saham menurun, dan 162 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara, bursa regional ditutup variatif. Hang Seng melemah 0,79 persen dan Strait Times juga melemah 0,01 persen. Sedangkan, Indeks Nikkei dan Shanghai ditutup menguat masing-masing 2,32 persen dan 0,33 persen.
Kepala Riset PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mengatakan, sentimen positif datang dari menguatnya indeks Dow Jones Industrial Average di Wall Street sebesar 2,21% serta penguatan harga komoditas CPO sebesar 4,06%. Wall Street meneruskan penguatan dari sesi sebelumnya pada Rabu (27/5) seiring mencuatnya optimisme para investor terhadap normalisasi aktivitas ekonomi di Amerika Serikat. Proses normalisasi berlangsung dengan seluruh 50 negara bagian di AS mengizinkan kembali operasional beberapa sektor bisnis non esensial, seperti salon, klab kebugaran, dan bar. Pantai dan lokasi berkemah juga telah dapat dikunjungi.
”Sentimen tersebut berpotensi mendorong kembali penguatan IHSG dalam perdagangan di hari Kamis ini,” katanya dalam risetnya, Kamis (28/5/2020).
Ia pun menyebutkan, secara valuasi masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli dengan merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan pembelian saham dari sektor bank, batu bara, properti, industri dasar, konstruksi, telekomunikasi, CPO, ritel, dan infrastruktur dalam perdagangan.
Sumber: BeritaSatu.com