Jakarta, Beritasatu.com - Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) dan Indonesia Clearing House (ICH) terus menunjukkan kualitas layanan dan prestasi, saat menapaki usia 11 tahun.
Baca Juga: Dualisme Bursa Tidak Menyebabkan Harga Timah Turun
Dalam perjalanannya, ICDX dan ICH mampu mewujudkan visi-visinya dalam membangun industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) dan mengembalikan kedaulatan perdagangan komoditi Indonesia. Salah satu wujud langkah pasti yang diambil adalah keberhasilan mendapatkan sertifikasi ISO 27001 SAI Global.
Sertifikasi ISO 27001 sendiri, telah banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan di dunia, khususnya dalam rangka implementasi manajemen keamanan informasi atas data perusahaan.
Direktur Utama Indonesia Clearing House, Nursalam, menyatakan, melalui sertifikasi ISO 27001, ICH akan melindungi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi. Hal ini meliputi sistem pemrosesan informasi, layanan atau infrastruktur, dan tempat penyimpanan informasi yang mempertimbangkan segala jenis risiko yang mungkin terjadi dan mekanisme penanggulangannya.
"Perlindungan akan aset informasi, akan mendukung ICH dalam melaksanakan sistem dan memberi fasilitas kliring dan penyelesaian untuk transaksi di ICDX secara efektif," kata Nursalam dalam keterangannya kepada Beritasatu.com, Jumat (3/7/2020).
Baca Juga: Laba Kliring Berjangka Indonesia Naik 83%
Menurut Nursalam, ICH sebagai lembaga yang bekerja sama dengan banyak pihak, bertanggung jawab akan keamanan segala jenis informasi yang berhubungan dengan kelangsungan bisnis ICH dan para partnernya. "Dalam pelaksanaan operasionalnya, ICH menyoroti beberapa poin penting yang akan menjadi dasar pengembangan kinerja ICH kedepannya," tandasnya.
Nursalam menambahkan, saat ini data is the new oil yang menggambarkan pentingnya informasi sebagai aset. ICH ingin menjaga keamanan data, alur informasi, dan kerahasiaan informasinya berdasarkan prinsip confidentiality, integrity, dan availability. "Dengan menjaga aset informasi, industri keuangan dan finansial berbasis transaksi dapat menjalankan bisnisnya dengan lebih efektif, aman, dan modern,” tegasnya.
Keamanan informasi ini, kata Nursalam, akan memudahkan berbagai macam proses pencatatan, perhitungan dan penyimpanan data dengan mengklasifikasikan data berdasarkan confidentiality level sehingga data yang akan dikeluarkan ke publik merupakan data yang sudah terverifikasi aman untuk konsumsi publik.
Sementara, lanjut Nursalam, terkait data dengan tingkat confidentiality yang tinggi, ICH akan melakukan beberapa verifikasi dan pemberian skala urgensi dengan mekanisme sistem manajemen keamanan informasi (SMKI).
Baca Juga: Perdagangan Berjangka Komoditi Tak Terpengaruh Corona
"Implementasi SMKI bertujuan untuk menetapkan, menerapkan, mengoperasikan, memantau, meninjau, memelihara, dan meningkatkan keamanan informasi organisasi untuk mencapai tujuan bisnis dan didasarkan pada penilaian risiko dan tingkat penerimaan risiko organisasi yang dirancang secara efektif menanggulangi dan mengelola risiko," tandas Nursalam.
Sumber: BeritaSatu.com