Jakarta, Beritasatu.com - Setelah selama seminggu lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 1,42% tetapi disertai net sell investor asing sebesar Rp 1,59 triliun, di awal minggu ini ada peluang IHSG melanjutkan penguatan seiring perkiraan penurunan kembali suku bunga acuan 7DRR oleh Bank Indonesia.
Pada perdagangan hari ini, bila investor ingin melakukan buy atau swing trade, maka dapat fokus pada saham dari sektor bank, pakan ayam, infrastruktur, konsumer, rokok, kimia, semen, dan telekomunikasi. Hal itu dikatakan analis MNC Sekuritas Edwin Sebayang, di Jakarta, Senin pagi (6/7/2020).
Ia mengatakan lebih lanjut, di saat bersamaan, Bank Indonesia mengatakan beberapa indikator awal ekonomi belum menunjukkan indikasi Indonesia akan masuk ke dalam resesi di tengah meningkatnya kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19, di mana selama 3 hari (Jumat hingga Minggu lalu) jumlah korban yang terjangkit Covid-19 memecahkan rekor tertinggi baru mencapai 4.355 orang, sehingga sejauh ini korban terjangkiti Covid-19 mencapai 63.749 orang (perkiraan nantinya menuju 100.000 orang terjangkit). Tercatat, penambahan korban tewas selama 3 hari terakhir sebanyak 184 orang, sehingga jumlah korban tewas di Tanah Air sudah mencapai 3.171 orang, menuju 4.000 orang tewas dalam waktu dekat ini (fatality rate sebesar 4,97%, berdasarkan data Worldometers).
Ia mengatakan lebih lanjut, naiknya harga komoditas seperti nikel dan timah masing-masing sebesar 0,31% dan 0,18% berpotensi menjadi sentimen penguat bagi saham-saham emiten komoditas tersebut dalam perdagangan Senin ini.
"Mengetahui cukup banyak sentimen positif penggerak IHSG untuk menguat dalam perdagangan Senin ini, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy atau swing trade maka dapat fokus atas saham dari sektor bank, pakan ayam, infrastruktur, konsumer, rokok, kimia, semen dan telekomunikasi dalam perdagangan Senin ini," paparnya.
Sumber: BeritaSatu.com